-
5 Penyerang Ganas Timnas Indonesia U-20 yang Dipersiapkan untuk Piala Asia U-20 2023, Nomor 1 Baru Dipanggil Shin Tae-yong
45 menit lalu -
Kasus Campak Belum Ditemukan di Tabanan
53 menit lalu -
Andai Kalahkan Hoki/Kobayashi di Semifinal, Leo Rolly/Daniel Marthin Berpotensi Juara Indonesia Masters 2023
38 menit lalu -
DED Pasar Umum Negara Disiapkan
54 menit lalu -
Booster Dua Sasar Rutan Negara
51 menit lalu -
Pol PP Berangus Baliho Kedaluwarsa
51 menit lalu -
Gerindra Siapkan Kader Perempuan Memenangkan Pemilu 2024 di Jombang
44 menit lalu -
Bali Tidak Kekurangan Pangan, Mangku Pastika: Stop Bergantung Pariwisata
56 menit lalu -
Lewat Program Mengajar, Pegawai PLN Bantu Anak-Anak Korban Gempa Pulih
20 menit lalu -
Santrine Abah Ganjar Serahkan Bantuan Al-Qur'an untuk Majelis Taklim di Batanghari
22 menit lalu -
Bupati Bandung Kunjungi Jembrana
52 menit lalu -
Christophe Galtier Pasrah Keylor Navas ke Nottingham Forest
17 menit lalu
0
Raup Cuan Jutaan dari Susu Kedelai

Susu kedelai cap 'Milk Soya' buatan Murniasih ini cukup terkenal di Buleleng. Produknya banyak ditemukan di warung, toko kelontong, hingga kantin-kantin perkantoran. Susu kedelai buatannya diyakini menyehatkan, karena dibuat dengan bahan alami tanpa campuran pengawet.
Murniasih merintis bisnis susu kedelai sejak dirumahkan akibat pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Ia sebelumnya bekerja sebagai sales di salah satu perusahaan minuman. Namun perusahaannya terpaksa mengurangi pegawai akibat dampak pandemi Covid-19. Kondisi tersebut tidak membuat Murniasih terpuruk dalam waktu yang lama.
Ide membuat usaha susu kedelai muncul setelah melihat bibinya membuat susu kedelai di rumah. Namun susu tersebut hanya dibuat atas pesanan tetangga sekitar rumahnya. Berbekal pengetahuan soal penjualan sewaktu masih menjadi sales, Murniasih kemudian bekerja sama dengan bibinya, memasarkan susu kedelai itu ke tempat yang lebih luas.
Susu kedelai yang mulanya hanya dikemas menggunakan plastik, kini dibuat lebih menarik dengan menggunakan botol dan diberi label 'Milk Soya'. Murniasih juga mencantumkan kontak personal untuk pemesanan. Susu kedelai kemasan botolan itu ia pasarkan ke toko-toko hingga kantin perkantoran. Ia membandrol dengan harga Rp 5 ribu per botol
Kerja keras Murniasih itu akhirnya berbuah manis. Setiap hari ia mampu memproduksi 1.400 botol susu kedelai, dengan omzet hingga mencapai Rp 14 juta per bulan. Kini ia bahkan telah memiliki 12 orang karyawan yang membantu memasarkan produknya ke seluruh wilayah Kabupaten Buleleng, hingga Karangasem dan Tabanan.
"Setiap hari untuk produksi bisa menghabiskan 30 kilogram kedelai. Kedelai yang digunakan harus pakai yang impor, karena susu yang dihasilkan lebih bagus. Kalau pakai yang lokal kebanyakan ampas katanya, Minggu (27/11) siang.
Selain membuat susu kedelai, Murniasih mengaku sempat berinovasi membuat susu yang terbuat dari bahan kacang ijo. Namun rupanya peminatnya sedikit. "Sekarang fokus sama susu kedelai saja. Bikin susu kacang ijo kalau ada yang pesan saja," ujar Murniasih.
Ia menyampaikan, susu kedelai buatannya hanya bertahan satu minggu karena dibuat tanpa bahan pengawet. Jika lebih dari satu minggu, produk tersebut ia tarik. "Tidak tahan lama karena tanpa pengawet. Saya bikin susu kedelai untuk kesehatan, produk kami juga masuk ke rumah sakit jadi memang harus murni," kayanya.
Dalam proses produksi, biji kedelai dihaluskan lebih dulu menggunakan mesin. Kedelai yang telah digiling tersebut kemudian direbus dengan campuran air, daun pandan, garam dan gula. Lalu air rebusan kacang kedelai tersebut disaring dan dikemas dalam botol berukuran 330 mililiter. *mz
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali