-
KPK Perpanjangan Masa Penahanan Edhy Prabowo
55 menit lalu -
Leo Saputra Sakit, Persija Jakarta Kirim Doa
59 menit lalu -
Dapat Restu, Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez Tinggal Nikah
45 menit lalu -
Trauma Sang Anak Kandung yang Diperkosa Ayahnya Sendiri
46 menit lalu -
George Weah Sebut Cristiano Ronaldo Bukan Pemain Terbaik di Dunia
52 menit lalu -
Gus AMI Kirim Dokter dan Obat-obatan Untuk Korban Gempa Sulbar
59 menit lalu -
BRI Jalankan Regenerasi dengan Baik karena Berani Angkat Direksi Kalangan Milenial
58 menit lalu -
Kiper Eibar Ungkap Alasannya Jadi Eksekutor Penalti Lawan Jan Oblak
51 menit lalu -
Erick Thohir Angkat Politisi PDIP Jadi Komisaris Independen PTPN V
31 menit lalu -
Menanti Gebrakan Direktur Milenial BRI
57 menit lalu -
MA Bocorkan 3 Hal Dikabulkannya PK Terpidana Korupsi
48 menit lalu -
Cetak Sejarah, Asnawi Mangkualam Resmi Gabung Klub Kasta Kedua Korea Selatan
47 menit lalu
Reformasi Struktur dan Perbaikan Kultur Jadi Tantangan Kapolri Baru

JAKARTA - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti membeberkan sejumlah persoalan yang harus dibenahi Polri, menyusul pergantia kapolri yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.
Ray mengatakan, ada dua hal yang harus dibenahi. Pertama persoalan reformasi struktur.
"Struktur itu berkaitan dengan jabatan-jataban yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan penegakan hukum dan ketertiban masyarakat," kata Ray Rangkuti kepada Okezone, Sabtu (28/11/2020).
Kedua berkaitan dengan kultur sikap profesionalisme kepolisian. Menurutnya persoalan kultur harus benar-benar menjadi perhatian kapolri baru. Pasalnya, kemampuan polisi dalam mengayomi, penegakan hukum dan ketertiban semakin ditantang.
"Berbagai penanganan polisi, khususnya terkait dengan aksi-aksi massa yang berhubungan dengan kebijakan pejabat politik cenderung kurang profesional, begitu juga dengan penegakan hukum atas sikap kritis masyarakat," ujar Ray.
Baca juga: IPW Sebut Tantangan Kapolri Selanjutnya Adalah Persoalan dalam Internal
Karena itu, perubahan kultur di kepolisian ke arah profesional, mandiri, dan humanis benar-benar harus dilakukan. Apalagi menurutnya saat ini penertiban aksi massa masih jauh dari kata humanis.