-
Persib Harus Kehilangan Dua Pemain Ini dalam Laga Perempat Final Piala Presiden 2022
40 menit lalu -
Asyik Menelepon Teman di Pinggir Jalan, Seorang Pengendara Jadi Korban Begal Sadis di Depok
50 menit lalu -
Rumor Johnny Depp Kembali Perankan Kapten Jack Sparrow, Ini Faktanya
49 menit lalu -
Pria yang Jadi Target Polda Kaltim Ditangkap di Kukar, Begini Sepak Terjangnya
46 menit lalu -
Ada Artis Internasional yang Bakal Meriahkan Grand Launching JIS, Siapa Dia?
27 menit lalu -
Respons PA 212 Setelah Anies Baswedan Cabut Izin Usaha Holywings
55 menit lalu -
Polisi Telusuri Dugaan Kelalaian Atas Kasus Tewasnya Dua Bobotoh di Stadion GBLA
5 menit lalu -
Polda Jawa Tengah Ajukan Gugatan, 9 Rumah Dinas Polri Dikosongkan
47 menit lalu -
Wagub Riza Klaim Kasus Holywings Merupakan Penistaan Agama
40 menit lalu -
Rekomendasi Hotel di Yogyakarta Tarif Promo, Mulai Rp420 Ribuan!
20 menit lalu -
Update Harga Minyak Goreng, Rabu 29 Juni di Alfamart dan Indomaret, Turun Atau Naik?
9 menit lalu -
Cegah PMK, Ternak pada Dua Kabupaten Ini Sudah Divaksin
23 menit lalu
RI Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan Belanda

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkuat kerja sama bilateral terkait sektor perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Belanda.
Penguatan kerja sama dilakukan melalui pertemuannya dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di sela-sela agenda World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss.
"Perdagangan bilateral Indonesia dan Belanda selalu menunjukkan surplus bagi Indonesia," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (26/5/2022).
Pada 2020, nilai perdagangan bilateral kedua negara ini tercatat mencapai 3,92 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia mencapai 3,11 miliar dolar AS dan impor senilai 804,3 juta dolar AS.
Belanda merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-11 bagi Indonesia dengan komoditas utama antara lain minyak kelapa sawit 14 persen, produk kimia 12 persen, serta kopra dan produk turunannya 6 persen.
Kemudian minyak nabati atau hewani dan produk turunannya 6 persen, minyak bumi 5 persen, serta cokelat, mentega, lemak dan minyak 3 persen, sekaligus timah 3 persen, produk alas kaki 2 persen maupun asam dan produk turunannya 2 persen.