-
Produksi Minyak AS Turun, Brent Naik Jadi USD67,04/Barel
51 minutes ago -
Cerita Desa Miliarder di Tuban, Fakta Baru Nomor 3: Teror Seles Bikin Warga Resah
47 minutes ago -
Puluhan Penambang Emas Tertimbun, Sulit Dievakuasi, Sudah Ada yang Mati
58 minutes ago -
Hadapi Banjir, Pemprov DKI Kolaborasi Pendistribusian Tambahan Sarana Pendukung
50 minutes ago -
5 Fakta Laga Atalanta vs Real Madrid di Leg I 16 Besar Liga Champions
48 minutes ago -
Pengguna Google Maps Ketakutan Temukan Sisa-sisa Kerangka dan Borgol di Dekat Situs Chernobyl
43 minutes ago -
FOTO: Singkirkan Wolfsberger, Tottenham Hotspur Melaju ke 16 Besar Liga Europa
47 minutes ago -
Banyak Penumpang KRL Teleponan di Dalam Gerbong, Warganet Curhat di Twitter
38 minutes ago -
Nakes Pria Mandikan Jenazah Covid Wanita Bagaimana Hukumnya?
58 minutes ago -
Eric Dier Geleng-geleng Lihat Performa Impresif Dele Alli
48 minutes ago -
Penjelasan Kepala BKN soal Laporan GAR ITB Tuduh Din Syamsuddin Radikalis
47 minutes ago -
Sutarmidji Usulkan Jembatan Kapuas 3 yang Berbiaya Rp 1,3 Triliun jadi Prioritas Nasional
37 minutes ago
RI Punya Modal Besar Tarik Investor Bangun Pabrik Mobil Listrik

JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis akan semakin banyak produsen pabrik baterai lithium yang berinvestasi di Indonesia. Hal ini melihat sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Tanah Air berupa bijih nikel laterit merupakan yang terbanyak di dunia.
Baca Juga: Bos BKPM Sebut Ada 'Abu Nawas' yang Hambat Investasi RI
"Investasi yang masuk hilirisasi tambang nikel. Kita sekarang tidak lagi ekspor nikel. Sekarang banyak melirik Indonesia karena 25% cadangan nikel dunia ada di Indonesia," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara The Indonesia Economic Club di iNews TV, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga: Banyak Hantu Berdasi Ganggu Iklim Investasi
Dia menjelaskan, nikel itu merupakan bahan baku pokok untuk pembuatan baterai lithium dalam memproduksi dan mengekspor kendaraan listrik. Sehingga, dengan modal jumlah nikel yang banyak tersebut menjadi pancingan para produsen kendaraan listrik untuk membangun pabriknya di Indonesia.
"Hampir di semua dunia sekarang itu sudah mulai mendorong energy terbarukan. Mereka sudah mulai pada green energi, di mana kendaraan mereka tidak pakai fosil lagi. Pada 2027 60%-70% di Eropa udah pakai batrei. Teknologinya itu adalah nikel. Di Indonesia 25 persen cadangannya adalah nikel," ujarnya.