-
Inilah Kabar Terbaru dari Kapolrestabes Makassar Soal Kasus Kematian Siswa SMP Athira
59 menit lalu -
Pengusulan Formasi PPPK 2023 Diperpanjang Lagi, Honorer Harus Bergerak
57 menit lalu -
Berkat Kinerja Anak Buah Komjen Agus, 460.778 Jiwa Terselamatkan
53 menit lalu -
Resmi Gabung Perija Jakarta, Ryo Matsumura Beberkan Alasan Pilih Macan Kemayoran
51 menit lalu -
Declan Rice Diklaim Lebih Suka Gabung Arsenal ketimbang Bayern Munich, Ini Alasannya
54 menit lalu -
NCT DoJaeJung Main ke Rumah Andara, Raffi Ahmad: Rezeki-Rezekian Saja, Kebetulan...
45 menit lalu -
Terjatuh dari Motor saat Kabur, Pelaku Curanmor Tewas Dikeroyok Warga
48 menit lalu -
Mutia Ayu Pamer Body Goals bak Gitar Spanyol Terbalut Baju Renang Sage, Makin Hot!
44 menit lalu -
Aksi Berkelas Santri Dukung Ganjar, Edukasi Warga soal Pemulasaraan Jenazah
25 menit lalu -
Tabrakan Kereta di India, Diperkirakan 50 Orang Tewas dan 300 Terluka
19 menit lalu -
SDG Sulsel Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal di Majelis Taklim Nurul Falah
24 menit lalu
Rusia Klaim Tembak Jatuh Drone Ukraina, 3 Orang Terluka dan Beberapa Apartemen Rusak
MOSKOW - Sebuah drone Ukraina telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia. Kementerian pertahanan mengatakan drone itu jatuh di kota Kireyevsk - sekitar 400 km (249 mil) dari perbatasan Ukraina pada Minggu (26/5/2023).
Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa setidaknya tiga orang terluka dalam sebuah ledakan setelah drone itu dijatuhkan.
Otoritas penegak hukum Rusia mengatakan drone - yang disebut sebagai UAV tipe Strizh (Tu-141) yang dikemas dengan bahan peledak - dijatuhkan pada pukul 15:20 waktu setempat (13:20 BST), menyebabkan lubang besar di jantung pesawat.
Beberapa apartemen dilaporkan rusak di kota - yang terletak di wilayah Tula, 220 km (137 mil) selatan Moskow. Namun tidak ada korban luka serius.
Dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina berusaha melakukan serangan.
"Pengelompokan sistem pertahanan udara Rusia yang dikerahkan di wilayah Tula - sistem rudal anti-pesawat S-300 dan Pantsir-S1, serta sistem peperangan elektronik Pole-21 - memberikan perlindungan yang andal dari arah ini," kata kementerian pertahanan.
"Secara khusus, kompleks perang elektronik Pole-21 menangani drone serang Ukraina, yang mengakibatkan sistem navigasinya dinonaktifkan," lanjutnya.