-
Joe Biden Pakai Jas Ralph Lauren Saat Dilantik, Ini Maknanya
44 menit lalu -
SAH! Serie A Dinobatkan Sebagai Liga Terbaik di Dunia
41 menit lalu -
Dikarantina, Anggota BPD Abang Batal Dilantik
36 menit lalu -
KRL Lintas Tanah Abang Terhenti, Pemukiman di Dekat Stasiun Kebakaran
32 menit lalu -
Celine Evangelista Jawab Masalah dengan Stefan William, Oh Ternyata
57 menit lalu -
Kemendagri Siapkan Instruksi Menteri Soal Perpanjangan PPKM
52 menit lalu -
Serj Tankian soal Trump: Saya Tak pernah Melihat Presiden Seberengsek Ini
29 menit lalu -
Detik-detik Jazz Tabrak Truk Parkir hingga Membuat 1 Penumpang Tewas
39 menit lalu -
Bos Bio Farma Ungkap Mekanisme Teknologi Pengamanan Vaksin Covid-19
35 menit lalu -
Tak Berdaya Sendirian, Mike Tyson Bersyukur Punya Allah SWT
21 menit lalu -
Prahara Rumah Tangga Celine Evangelista dan Stefan William
52 menit lalu -
Harga Daging Naik, KPPU: Kami Belum Menemukan Pelanggaran
33 menit lalu
Rusia Skeptis sama Pemulangan Pasukan AS karena...

Rusia mengaku meragukan rencana Amerika Serikat (AS)untuk mempercepat penarikan tentara mereka di Afghanistan. Moskow menilai terlalu banyak keanehan dan kegaduhan dari rencana ini.
Pentagon mengumumkan, mereka akan melanjutkan perintah Donald Trump untuk mengurangi pasukan di Irak dan Afghanistan, meninggalkan 2.500 tentara di setiap negara pada 15 Januari mendatang. Sementara pemotongan itu akan membuat sekitar 500 tentara meninggalkan Irak, sekitar 2.000 tentara AS akan pulang dari Afghanistan.
Baca Juga: AS Tarik Pasukan, NATO Ramalkan Afghanistan Jadi Sarang Teroris
Perwakilan khusus Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov menuturkan, ada terlalu banyak keributan atas pernyataan Presiden AS, Donald Trump tentang percepatan penarikan pasukan dari Afghanistan. Di mana, menurutnya, sebenarnya tidak mungkin mengubah situasi di lapangan secara signifikan.
"Ini disajikan secara miring. Trump benar-benar akan menarik pasukan AS, tetapi tidak semuanya terlepas dari pernyataan sebelumnya, 2.500 prajurit akan tersisa dan, katakanlah, orang-orang yang tertarik di Kabul tetap berharap (Joe) Biden akan dapat membatalkan semuanya setelah menjabat," kata Kabulov.
Pada saat yang sama, Kabulov skeptis tentang klaim NATO bahwa tindakan AS merusak situasi keamanan di Afghanistan.
"Seseorang harus bertanya kepada (Sekretaris Jenderal NATO Jens) Stoltenberg apakah kehadiran NATO telah memperbaiki situasi? Semua ini terjadi di hadapan mereka, jadi mereka sebaiknya menyalakan senter pada diri mereka sendiri," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (18/11/2020).
Stoltenberg sebelumnya memperingatkan, penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan kemungkinan akan mengubahnya menjadi "platform bagi teroris internasional".
"Afghanistan sekali lagi berisiko menjadi platform bagi teroris internasional untuk merencanakan dan mengatur serangan di tanah air kami," kata Stoltenberg.
Penulis: Redaksi
Editor: Muhammad Syahrianto
Foto: AP Photo/Lolita Baldor