-
Nyaris Berkelahi dengan Wasit, Antonio Conte Diskors Dua Laga
55 menit lalu -
Krisis Finansial Tak Pengaruhi Mental Para Pemain Barcelona
47 menit lalu -
Liga Inggris: Terbuang dari Manchester United, Jesse Lingard Dilirik West Ham United
46 menit lalu -
Jampidsus tak Hanya Fokus pada Pemidanaan di Kasus Asabri
26 menit lalu -
Pamitan ke Fakhri Husaini, Bagus Kahfi Berangkat ke Belanda Malam Ini
46 menit lalu -
Pakar Hukum Ingatkan Media untuk Tak Asal-asalan Menulis Berita, Ada Konsekuensinya
48 menit lalu -
Kuasa Hukum Soroti Penangguhan Penahanan Gus Nur
53 menit lalu -
BNN Gagalkan Penyelundupan 171 Kilogram Sabu-sabu, Lagi-Lagi Malaysia
28 menit lalu -
KPK Usut Dugaan Duit Panas PTDI Mengalir ke Kompleks Istana
46 menit lalu -
Pengertian Nabi dan Rasul, Persamaan serta Perbedaannya yang Perlu Dipahami
41 menit lalu -
Kang Emil ke PNS: Tak Usah Nabung, Bela Negara Belanja Produk UMKM!
30 menit lalu -
Kemlu : Tidak Ada WNI Jadi Korban Ledakan di Riyadh
44 menit lalu
Satgas Sebut Libur Panjang Picu Penurunan Disiplin Prokes Covid-19

JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, penurunan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan terjadi usai libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.
"Di mana persentase kepatuhan untuk memakai masker ialah 58,32%. Sedangkan untuk menjaga jarak persentasenya ialah 43,46%. Dari data tersebut, dapat disimpulkan, bahwa liburan panjang merupakan momentum pemicu utama penurunan kepatuhan disiplin protokol kesehatan. Dan kepatuhan tersebut semakin menurun," katanya saat konferensi pers, Kamis (3/12/2020).
Padahal dari hasil studi Yilmazkuday tahun 2020, menyatakan bahwa untuk menurunkan angka kasus positif dan kematian, maka minimal 75% populasi harus patuh menggunakan masker. Sementara kondisi saat ini masih di bawah 60%.
Selain itu, dari pemetaan kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak, hanya 9% dari 512 kabupaten/kota yang patuh dalam memakai masker. Sementara yang lebih memprihatinkan, kurang dari 4% kabupaten/kota yang patuh dalam menjaga jarak.
Menurutnya jika masyarakat semakin lengah dalam menjalankan protokol kesehatan maka akan meningkatkan penularan. Sehingga dapat dipastikan jika dilakukan testing dan tracing, maka kasus positif akan meningkat.
Baca juga: Rumah Sakit Covid-19 Overload, Ini Alternatif Walikota Solo
"Jika terus seperti ini, maka sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi," pungkasnya.