-
Menambah Makam Baru karena Pandemi yang tak Kunjung Usai
40 menit lalu -
LRT Jakarta 'Ditinggal' Penumpang, Ini Penampakannya
55 menit lalu -
Ketangkap Paparazi! Ini Foto-Foto Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez Bermesraan di Kapal Pesiar
54 menit lalu -
Sah! Irwan Ardi Gantikan Ahmad Riza Patria di DPR
51 menit lalu -
Georgina Rodriguez Berbagi Tips Jaga Romantisme dengan Cristiano Ronaldo
50 menit lalu -
Antisipasi Surat Tes Covid Palsu, Penumpang di Bandara Soetta Wajib Perhatikan Ini
45 menit lalu -
BPS: Gen Z dan Milenial Dominasi Penduduk Indonesia
56 menit lalu -
Momen Cristiano Ronaldo Acuhkan Mantan Kekasih di Depan Umum
44 menit lalu -
Uang Pensiunan PNS Mau Diubah, Ini Bocorannya
54 menit lalu -
PPKM Diperpanjang, Tolong Mal Dikecualikan
50 menit lalu -
Mal Boleh Buka Sampai Jam 8 Malam, Ini Kata APPBI
49 menit lalu -
Franck Ribery Percaya Leroy Sane Tak akan Gagal di Bayern Munich
35 menit lalu
Satgas tak Mau Jumlah Testing Turun Lagi Saat Libur Panjang

JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sedang mengevaluasi tren penurunan jumlah testing Covid-19 saat libur panjang. Satgas menyebut, pemerintah terus mengejar ketertinggalan pencapaian angka testing yang ditetapkan oleh WHO.
"Ini tentunya menjadi evaluasi bersama, khususnya bagi pemerintah daerah. Tren jumlah testing juga sempat menurun di hari-hari tertentu, khususnya saat hari libur," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa.
Menurut Wiku, jumlah testing per wilayah disesuaikan dengan kepadatan populasi penduduknya. Berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 267 juta jiwa, diperlukan pelaksanaan pengujian sebanyak 267 ribu orang per pekannya.
Wiku mengakui fluktuasi jumlah testing dipengaruhi oleh berbagai hal. Kondisi libur jumlah dan kapasitas laboratorium, tenaga kesehatan, ketersediaan reagen, dan kondisi geografis Indonesia turut memengaruhi.
"Hal ini tentu sangat kami sayangkan, terlebih pandemi Covid-19 tidak mengenal hari libur," tutur Wiku.
Pihaknya pun meminta kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki mekanisme operasional laboratorium melalui penambahan jumlah sif laboran dengan pemberian insentif yang sepadan. Wiku juga mengatakan, perlu adanya pemeriksaan terkait kesesuaian jenis reagen dengan alat pengujian yang digunakan.
"Sejak awal Juni 2020 hingga pekan ketiga Oktober 2020 terlihat adanya tren peningkatan testing, namun tren tersebut kemudian mengalami penurunan pada dua pekan setelahnya dan kembali meningkat hingga pekan ini, dan hampir mencapai target WHO, yaitu berada di angka 86,25 persen pada pekan kedua November 2020," tambah Wiku.
Testing terus ditingkatkan hingga pekan ketiga November 2020. Pengujian yang dilakukan sudah mencapai sekitar 239 ribu atau 88,66 persen.
"Ini adalah angka tertinggi yang pernah kita capai. Kita harus terus menerus meningkatkan jumlah testing hingga tercapai target WHO," kata Wiku.
Hingga Selasa (24/11), jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 506.302 orang dengan penambahan hari ini sebanyak 4.442 kasus. Terdapat 425.313 orang dinyatakan sembuh dan 16.111 orang meninggal dunia, sedangkan jumlah pasien suspek mencapai 64.414 orang.
Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pun sudah mencapai 129.188 kasus dengan penambahan per Selasa (24/11) sebanyak 1.015 kasus. Selanjutnya, Jawa Timur dengan 59.398 kasus, Jawa Tengah 49.313 kasus, Jawa Barat dengan 48.965 kasus, dan Sulawesi Selatan 20.091 kasus.
- Libur Akhir Tahun, Tanah Lot Targetkan 2.000 Turis Per Hari
- Positif Covid-19 di Sulteng Cetak Rekor Tertinggi
- Kasus Covid-19 Karawang Didominasi Karyawan
- Polisi Sebut Bahar Smith Tolak Diperiksa Penyidik
- Erick Thohir Sebut Pemerintah Siapkan 2 Skema Vaksinasi