-
Seri MXGP Indonesia Dipuji Menantang dan Menyenangkan
35 menit lalu -
Cuaca Surabaya Hari Ini: Awas Hujan Petir Siang Nanti, Rek
51 menit lalu -
Begini Modus Begal Rekening 'Social Engineering', Masyarakat Wajib Tahu!
58 menit lalu -
Bos Chelsea Temui Jorge Mendes, Bahas Transfer Cristiano Ronaldo?
45 menit lalu -
5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira dari KemenPAN-RB, Honorer K2 dapat Formasi Khusus, tetapi Awas Jangan Macam-Macam
44 menit lalu -
Jadwal MotoGP Hari Ini: Sabet Pole Position MotoGP Belanda 2022, Francesco Bagnaia Hentikan Dominasi Fabio Quartararo?
23 menit lalu -
Ditahan Imbang Persija, Timnas U-19 Kelelahan
42 menit lalu -
BNN RI Gelar Malam Renungan di Pantai Mertasari
29 menit lalu -
Teco Kagumi Kolektivitas Visakha FC
52 menit lalu -
Polres Jembrana Gelar Jalan Santai Berhadiah Motor
40 menit lalu -
Seto Puji Mentalitas Penggawa PSS Sleman Saat Menghadapi PSIS Semarang
16 menit lalu -
Pemkab Dairi Kembalikan Kejayaan Kopi Sidikalang dengan "Rabu Ngopi"
23 menit lalu
Sejarah Kerja Rodi di Indonesia

Kerja paksa atau kerja rodi adalah satu bentuk eksploitasi Belanda terhadap Indonesia. Kebijakan ini diterapkan selama tiga tahun, sejak 1808 hingga 1811 ketika Gubernur Hindia Belanda Herman Willem Daendels memimpin.
Daendels datang ke Indonesia pada 1808 usai diberi perintah oleh Raja Prancis, Louis Napoleon. Saat itu Belanda berada di bawah kekuasaan Prancis. Di Indonesia, Daendels diberi tugas untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
Ketika menjadi Gubernur Hindia Belanda, Daendels mengeluarkan beberapa kebijakan, antara lain membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
Daendels juga membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon, membangun benteng-benteng pertahanan, serta membangun jalan raya sepanjang 1.100 kilometer dari Anyer hingga Panarukan.
Kebijakan yang dilakukan oleh Daendaels ini dilaksanakan dengan kerja paksa atau kerja rodi.
Dampak dari kerja rodi yang diterapkan oleh Daendels ini membuat rakyat Indonesia sengsara. Hal ini bisa terlihat ketika pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan.
BACA JUGA:Kisah Wisatawan yang Menginap di Pantai Anyer Gegara Macet Libur Lebaran
Kerja rodi ini diberlakukan usai Belanda kehabisan dana untuk membayar tentara serta pekerja profesional. Akibatnya, banyak para pekerja yang berasal dari masyarakat Jawa tidak dibayar.