-
Tangcity Music Fest 2023 Hadirkan Rizky Febian Hingga Ziva Magnolya
52 menit lalu -
Elite PKB Dukung Kepala BRIN Dicopot, Sebut Masa Depan Riset Harus Diselamatkan
25 menit lalu -
Kompol D Dimutasi ke Yanma Polda Metro Jaya
54 menit lalu -
Dalih Kejagung Bahwa Menkominfo Bukan tidak Diperiksa, Hanya Belum
35 menit lalu -
Inflasi Januari 2023 Mencapai 0,34 Persen, Ini Penyebabnya
29 menit lalu -
Targetkan Garuda Indonesia Cs Punya 140 Pesawat, Erick Thohir: Kita Ini Negara Kepulauan
53 menit lalu -
NU Telah Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru
51 menit lalu -
Unggah Meme Soal Beli Keadilan, Mahfud: Saya Ndak Lelucon
19 menit lalu -
Peringati Isra Mikraj, Ganjar Khusyuk Mendengarkan Ceramah Ustaz Wijayanto
15 menit lalu -
Sebaran 273 Kasus Covid-19 di 34 Provinsi Hari Ini, Jakarta Tertinggi
56 menit lalu -
Hadirkan Tower Raksaksa di Sarinah, Pocky Pecahkan Rekor MURI
29 menit lalu -
Asal-usul Miras Cap Tikus yang Dikonsumsi 2 Pria Serang
22 menit lalu
Selesai "Tawaf" di Papua, Ini 7 Pesan Wapres

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya di wilayah Indonesia Timur sejak 28 November hingga 2 Desember 2022. Wapres selaku Ketua Badan Pengarah Papua (BPP) pun menyampaikan tujuh poin utama dari hasil kunjungannya selama 5 hari di Tanah Papua.
"Saya sebut Kunker (Kunjungan Kerja) Papua ini bagaikan suatu "tawaf Papua", berputar mengelilingi Papua," ujar Wapres dalam keterangan resminya, Sabtu (3/12/2022).
Terhitung selama 5 hari Wapres mengunjungi beberapa kota dan kabupaten yang tersebar di Tanah Papua, seperti Jayapura, Merauke, Mimika, Kaimana, dan Biak Numfor. Dari kunjungan kerjanya tersebut, pertama, Wapres mengakui rangkaian kunjungan kerjanya kali ini yang paling berkesan dan memiliki optimistis yang sangat tinggi dalam memajukan masyarakat Papua.
"Saya sangat terkesan dengan semangat yang optimistik dari berbagai segmen sosial dalam mewujudkan Papua yang sejahtera, adil, dan damai," jelasnya.
Kedua, Wapres merasakan energi positif di Tanah Papua, melalui landasan ikatan agama, adat, dan kepemimpinan pemerintah setempat dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
"Saya akan memperkuat kolaborasi dengan gereja melalui Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua maupun melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wapres memberikan apresiasi kepada masyarakat Papua yang tekun dan gigih dalam memajukan potensi wilayah yang dimiliki daerah masing-masing, seperti sentra kopi di wilayah pegunungan, lumbung pangan Merauke, sentra rempah pala di Fakfak dan Kaimana, lumbung ikan nasional di Papua, hingga kebijakan Sail Teluk Cenderawasih-Semenanjung Bomberai Raya.
"Saya mengapresiasi keinginan kuat untuk mengembangkan komoditas unggulan lokal," ujarnya.
Keempat, Wapres menyadari pentingnya konektivitas dan infrastruktur sebagai modal utama dalam membangun Tanah Papua, sehingga memerlukan perencanaan matang dalam rencana penyelenggaraannya.
"Kehadiran provinsi-provinsi baru menuntut perlunya suatu master plan baru terkait sistem transportasi terpadu Tanah Papua, termasuk skenario baru Trans Papua," tutur Wapres.
Di sisi lain, menurut Wapres dengan adanya Daerah Otonom Baru (DOB) dapat membangkitkan gairah sportivitas dalam membangun percepatan, pelayanan, dan pembangunan di Tanah Papua, atau Wapres menyebutnya sebagai game changer.
"Pemekaran Provinsi Papua adalah game changer dalam percepatan pembangunan Papua," imbuhnya.