-
Hasil French Open 2023: Beda Nasib Iga Swiatek dan Ons Jabeur di Babak Perempatfinal
56 menit lalu -
Keren! 9 Pabrik Danone-AQUA di Jawa Barat Raih TOP CSR Awards 2023
53 menit lalu -
Membanggakan, Kota Magelang masuk 7 Besar Investment Challenge 2023
39 menit lalu -
Peringati HKPS, Kemenkes Tingkatkan Pengawasan Gizi dan Kebersihan Produk Makanan
37 menit lalu -
3 Klub Liga 1 yang Paling Doyan Belanja di Bursa Transfer Pemain, Nomor 1 Datangkan hingga 12 Pemain!
48 menit lalu -
Kenapa Banyak Pesepakbola Bintang Dunia yang Tergoda Bermain di Liga Arab Saudi?
37 menit lalu -
8 Pesepakbola yang Pernah Membela AC Milan dan Inter Milan, Nomor 1 Zlatan Ibrahimovic!
35 menit lalu -
Seorang Warga Tewas Dalam Insiden Kebakaran Pasar Caringin Bandung
18 menit lalu -
2 Penipu Lansia di Depok Diringkus Polsek Cimanggis
58 menit lalu -
Sandy Walsh Siap Bantu Marselino Ferdinan Wujudkan Mimpi Main di Liga Champions
44 menit lalu -
Menko Airlangga Optimistis Kemitraan Indonesia-Inggris Beri Manfaat Lebih Besar
18 menit lalu -
Gus Imin Dapat Dukungan dari Serdadu Nelayan Sidoarjo
48 menit lalu
Semprot Arteria Dahlan Komisi 3 DPR, Mahfud MD: Berani ke Budi Gunawan?

GenPI.co - Menko Polhukam Mahfud MD menyemprot anggota Komisi 3 DPR Arteria Dahlan perihal transaksi mencurigakan Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sebab, Arteria sempat menyebut laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi itu tidak boleh diumumkan kepada publik.
Menurutnya, pihak yang membocorkan terancam penjara empat tahun sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Nah, Mahfud MD pun langsung menantang Arteria agar mengucapkan kalimat itu kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
"Beranikah Saudara Arteri bilang begitu kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Pak Budi Gunawan?" kata Mahfud MD di Komisi 3 DPR, Rabu (29/3).
Mahfud MD menuturkan Budi Gunawan adalah anak buah langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Mahfud MD, Budi Gunawan bertangggung jawab kepada presiden dan bukan anak buah menko polhukam.
"Namun, setiap minggu laporan resmi info intelijen kepada menko polhukam," ucap Mahfud MD.
Menteri asal Madura, Jawa Timur, itu menuturkan menko polhukam mempunyai hak mengumumkan informasi kepada publik.
Oleh karena itu, Mahfud MD merasa heran karena pengumuman soal transaksi mencurigakan Rp 349 t diributkan.
"Kami yang umumkan kasus Indosurya yang sampai sekarang bebas di pengadilan, kita tangkap lagi, karena kasusnya banyak. Itu, kan, PPATK, kok, baru ribut soal ini," tutur Mahfud MD. (ant)
Heboh..! Coba simak video ini: