-
Dalih Kejagung Bahwa Menkominfo Bukan tidak Diperiksa, Hanya Belum
43 menit lalu -
Inflasi Januari 2023 Mencapai 0,34 Persen, Ini Penyebabnya
37 menit lalu -
Elite PKB Dukung Kepala BRIN Dicopot, Sebut Masa Depan Riset Harus Diselamatkan
33 menit lalu -
Peringati Isra Mikraj, Ganjar Khusyuk Mendengarkan Ceramah Ustaz Wijayanto
23 menit lalu -
Ali Mukhni Resmi Bergabung dengan Partai Perindo
27 menit lalu -
Unggah Meme Soal Beli Keadilan, Mahfud: Saya Ndak Lelucon
27 menit lalu -
KLHK Dorong Kesejahteraan Masyarakat lewat Pengelolaan Sampah
26 menit lalu -
Nomor Telepon Kasi sampai Kepala Dinas Surabaya Bakal Dipublikasikan Demi Cegah Pungli
19 menit lalu -
NU Telah Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru
59 menit lalu -
Kades Minta Masa Jabatan 9 Tahun, Ini Kata Menteri Desa
56 menit lalu -
Geser Ganjar di Musra Relawan Jokowi, Prabowo Urutan Pertama
50 menit lalu -
Inilah Pemain Persib Bandung yang Wajib Diwaspadai PSS Sleman
45 menit lalu
Siap-Siap! Pertamax Bakal Dicampur dengan Bioetanol

JAKARTA - Pemerintah mulai menguji coba pencampuran pertamax dengan bioetanol untuk bahan bakar kendaraan di wilayah Surabaya pada 2023 mendatang.
Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan pemerintah akan mewajibkan BBM dengan kadar oktan 92 untuk dicampur dengan 5 persen bioetanol (E5).
"Nanti Pertamax yang RON 92 itu kita wajibkan untuk dicampur bioetanol. Itu untuk Surabaya dan sekitarnya," katanya dilansir dari Antara, Selasa (6/12/2022).
Edi menjelaskan total pasokan bioetanol yang saat ini mencapai 40 ribu kiloliter (KL) akan cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Ada pun pemilihan wilayah percontohan di Surabaya dilakukan lantaran pemasok bioetanol juga beroperasi di Surabaya.
"Kita harap mulai tahun depan, saya masih belum bisa pastikan kapan, tapi secepatnya," katanya.
Edi berharap dimulainya pilot project E5 akan mendorong pemanfaatan bioetanol di Indonesia setelah diluncurkannya program Bioetanol Tebu Untuk Ketahanan Energi oleh Presiden Jokowi pada awal November lalu.
Presiden Jokowi mengharapkan program bioetanol ini dapat berjalan sesuai rencana, dimulai dari bioetanol 5 persen (E5) pada BBM kemudian meningkat E10, E20 dan seterusnya.
"Nanti kalau sudah mulai, pasarnya kelihatan, mungkin nanti investor tertarik, kita bisa kembangkan ke daerah lain," imbuh Edi.