-
SEA Games 2021: Muhammad Hadi Fayadh Cetak Gol ke Gawang Timnas Indonesia U-23 , Timnas Malaysia U-23 Samakan Kedudukan 1-1
54 menit lalu -
Persipura Coba Adang Ramai Rumakiek Gabung Persib
55 menit lalu -
Sumadi Masih Ingin Sowan, Tri Saktiyana Ingin Fokus ke Pemilu 2024
57 menit lalu -
Apresiasi Layak Diberikan kepada Timnas Indonesia U-23 Setelah Rebut Medali Perunggu SEA Games 2021
27 menit lalu -
Disebut Mirip Anak Vanessa Angel, Profesor Bambang Merespons Begini
58 menit lalu -
Imbang 1-1 di Waktu Normal, Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 Lanjut ke Babak Adu Penalti
46 menit lalu -
Cukup dengan KTP, Masyarakat Bisa Beli Minyak Goreng Curah Rp14.000 per Liter
44 menit lalu -
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Malaysia U-23 di SEA Games 2021: Menang Adu Penalti, Garuda Muda Raih Medali Perunggu
30 menit lalu -
Indonesia vs Malaysia: Kehebatan Ernando Ari Berbuah Medali
22 menit lalu -
Tingkatkan PAD Sumbar, Sejumlah Petugas Turun ke Jalan
42 menit lalu -
Kebakaran Melanda Kantor BKPSDM Kapuas Hulu
49 menit lalu -
Cerita Anak Korban Kecelakaan Bus di Ciamis, Ibu dan Neneknya Beda Mobil
26 menit lalu
Sistem Peringatan Dini di Gunung Semeru Tak Sebaik Merapi

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, meletusnya Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, pada awal Desember 2021 lalu, menunjukkan perlunya sistem peringatan dini dan perintah evakuasi saat kontigensi.
Di mana sistem peringatan dini di Semeru, kata dia, tidak selengkap yang ada di Gunung Merapi
"Kita perlu belajar beberapa hal, pertama perlu sistem peringatan dini dan perintah evakuasi saat kontigensi. Saat semeru terkesan kejadian sebenarnya relatif cepat 1-2 jam. Kita sudah bicara dengan Kementerian ESDM, yang lebih lengkap di Merapi, peringatan dininya lebih lengkap," kata Suharyanto dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Kemudian, Suharyanto melanjutkan, dari bencana tanah longsor di Sumedang Jawa Barat, perlu juga belajar bahwa jangan membangun landakan yang tipis. Serta belajar dari bencana gempa bumi, bahan bangunan dari fasilitas publik harus tahan gempa.
Baca Juga : Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, Kolom Abu Terpantau Setinggi 1.500 Meter
"Belajar dari kejadian longsor di Sumedang jangan sampai membangun di landakan tipis. Tata ruang berbasis mitigasi. Lalu gempa bumi, bahan bangunan, fasilitas publik harus tahan gempa," ujarnya.
Namun, Suharyanto menjelaskan, berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) sejak 2015-2021, nilai Indonesia adalah 2,01% atau terjadi penurunan setiap tahunnya sejak 2015.