-
Prediksi: Real Sociedad vs Atletico Madrid
49 menit lalu -
Nadiem Makarim Memuji Guru: Garda Terdepan Mewujudkan Merdeka Belajar
52 menit lalu -
Iga Swiatek Tidak Pasang Target Jelang Prancis Open 2022
31 menit lalu -
SEA Games 2021: Timnas Indonesia U-23 Pincang, Saddil Ramdani Tetap Targetkan Medali Perunggu
30 menit lalu -
Menteri Suharso Bertandang ke Jerman Bahas Energi dan Perubahan Iklim
45 menit lalu -
HUT Ke-540 Bogor, Helaran Budaya Akan Digelar di Alun-Alun
32 menit lalu -
Bawakan 5 Lagu di Allo Bank Festival 2022, Ari Lasso: Saya Bersyukur Bisa Kembali
22 menit lalu -
Minggu Penuh Hoki, Intip Peruntungan 3 Zodiak Beruntung Ini
32 menit lalu -
Mantan Aktris Wikwik Gagal ke Jakarta, Ada yang Kecewa, Nih Sebabnya
32 menit lalu -
Panggungploso ke Filipina, Kisah Sukses Pelaku UMKM dari Dusun Menembus Pasar Asia
9 menit lalu -
Moeldoko Soroti Pencairan Dana PNBP untuk Faskes TNI yang Tersendat
7 menit lalu
Soal Kasus Lewis Hamilton dan Max Verstappen di F1 GP Abu Dhabi 2021, McLaren Desak FIA Buka Suara

WOKING - Bos McLaren, Zak Brown, ikut mendesak Federasi Automotif Dunia (FIA) buka suara menguak kontroversi yang terjadi F1 GP Abu Dhabi 2021. Dia ingin kasus Lewis Hamilton dan Max Verstappen segera teratasi.
Sebagaimana diketahui, masih segar dalam ingatan betapa kontroversialnya balapan terakhir di F1 GP 2021. Balapan itu merupakan penentuan perebutan gelar juara antara Max Verstappen (Red Bull Racing) dan Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas).
Hamilton yang memimpin sepanjang balapan dikalahkan setelah terjadi insiden 'Safety Car' di akhir balapan. Usai balapan, Vertsappen dinobatkan sebagai juara dunia setelah berhasil menyalip Hamilton di lap terakhir.
BACA JUGA: Soal Kasus Lewis Hamilton dan Max Vestappen, Bos Mercedes Desak FIA Segera Buat Tindakan
Kendati sudah berakhir, masih banyak pihak yang mempertanyakan keputusan Direktur Balap F1, Michael Masi yang mempersilahkan menyalip saat masih ada Safety Car. Karenanya, Brown meminta FIA buka suara untuk menjelaskan hal tersebut agar tidak terjadi lagi.