-
Jadwal dan Lokasi Vaksin Covid-19 Surabaya Hari Ini 12 Agustus 2022
44 menit lalu -
27 Duktang Terjaring Razia Gabungan
53 menit lalu -
Eks Bupati Eka Wiryastuti Melawan, Klaim Tidak Ada Kerugian Negara, Lo Kok?
55 menit lalu -
In Picture: Ketua KPK: Bupati Pemalang Diduga Lakukan Suap
36 menit lalu -
Ferdy Sambo Kooperatif saat Diperiksa, Pengacara: Dia Juga Minta Maaf ke Institusi Polri
39 menit lalu -
Cek di Sini, Lokasi & Jadwal SIM Keliling di Bali Jumat 12 Agustus 2022, Lengkap!
37 menit lalu -
Perbuatan Brigadir J dan Istri Ferdy Sambo Dibongkar, Oh Ternyata
56 menit lalu -
6 Parpol Dijadwalkan Daftar ke KPU Hari Ini, Ada Partai Ummat
46 menit lalu -
5 Alasan Timnas Indonesia U-16 Bakal Kalahkan Vietnam dan Juara Piala AFF U-16 2022, Nomor 1 Bukti Paling Nyata!
39 menit lalu -
Anang Hermansyah dan Ashanty Ragu-ragu Jual Rumah, Ini Sebabnya
59 menit lalu -
Mendag Yakin Harga Tandan Buah Segar Sawit Naik Akhir Bulan Ini
53 menit lalu -
Sowan ke Hamzah Haz, Anak Haji Lulung Diminta Kembalikan PPP ke Umat
47 menit lalu
Sri Mulyani Curiga Subsidi BBM dan LPG Dinikmati Kalangan Atas

GenPI.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah menombok hingga Rp520 triliun untuk kompensasi energi.
Pemerintah menjaga pertalite, liquefied petroleum gas (LPG), dan listrik agar tidak naik saat harga komoditas melonjak.
Sri Mulyani mengatakan, dana sekitar Rp520 triliun tersebut untuk menambah anggaran subsidi dan kompensasi energi.
"Memang diberikan kepada barang melalui harga barang apakah itu listrik, BBM, atau LPG, itu kemungkinan besar bahwa yang menikmati kelompok yang mampu lebih banyak," ujar Sri Mulyani dalam rapat paripurna di DPR RI, Kamis (30/6).
Sri Mulyani mengatakan adanya risiko dari penerapan subsidi terhadap barang ialah adanya penyaluran subsidi yang tidak tepat.
"Konsumsi listrik, BBM, dan LPG itu banyak kelompok yang kaya dibandingkan dengan kelompok yang tidak mampu," kata Sri Mulyani.
Dia mengatakan saat ini Indonesia sedang menghadapi kenaikan inflasi yang terus membayangi.
Oleh sebab itu, pemerintah terus berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
"Kalau harga naik terus pasti ada limit dan untuk bagaimana menciptakan keadilan masyarakat," katanya.
Dia menyebutkan pemerintah harus melakukan perhitungan untuk persiapan memperbaiki kualitas dan kebijakan.
"Pemerintah akan melakukan perhitungan dan persiapan-persiapan sehingga makin memperbaiki kualitas dan kebijakannya," katanya.(*)
Video viral hari ini: