-
SEA Games 2021: Muhammad Hadi Fayadh Cetak Gol ke Gawang Timnas Indonesia U-23 , Timnas Malaysia U-23 Samakan Kedudukan 1-1
48 menit lalu -
Persipura Coba Adang Ramai Rumakiek Gabung Persib
49 menit lalu -
Sumadi Masih Ingin Sowan, Tri Saktiyana Ingin Fokus ke Pemilu 2024
51 menit lalu -
Disebut Mirip Anak Vanessa Angel, Profesor Bambang Merespons Begini
51 menit lalu -
Imbang 1-1 di Waktu Normal, Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 Lanjut ke Babak Adu Penalti
40 menit lalu -
Cukup dengan KTP, Masyarakat Bisa Beli Minyak Goreng Curah Rp14.000 per Liter
37 menit lalu -
Keluarga Dimas Anggara Hadir Saat Pembaptisan Baby Djiwa, Warganet: Toleransinya Bagus
56 menit lalu -
Rusia Rebut Mariupol, Picu Keprihatinan Nasib Tahanan Perang
56 menit lalu -
Apresiasi Layak Diberikan kepada Timnas Indonesia U-23 Setelah Rebut Medali Perunggu SEA Games 2021
21 menit lalu -
Kebakaran Melanda Kantor BKPSDM Kapuas Hulu
43 menit lalu -
Tingkatkan PAD Sumbar, Sejumlah Petugas Turun ke Jalan
36 menit lalu -
Cerita Anak Korban Kecelakaan Bus di Ciamis, Ibu dan Neneknya Beda Mobil
20 menit lalu
Studi Israel: Vaksin Booster 2x Pun Masih Kurang Efektif Hadapi Omicron

YERUSALEM -- Pusat Medis Sheba Israel mengungkapkan, dosis keempat vaksin Covid-19 masih tidak cukup untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 varian omicron. Padahal, pemberian dosis penguat (booster) kedua telah meningkatkan antibodi ke tingkat yang lebih tinggi.
Pihak Pusat Medis Sheba Israel telah memberikan suntikan vaksin booster kedua dalam uji coba pada stafnya. Mereka memakai vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna.
"Kami sedang mempelajari efek booster Pfizer pada 154 orang setelah dua pekan dan booster Moderna pada 120 orang setelah satu pekan," kata Direktur Unit Penyakit Menular, Gili Regev-Yochay, dikutip Reuters, Selasa (18/1/2022).
Studi ini didasarkan perbandingan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima dosis keempat. Mereka yang tergabung dalam kelompok Moderna sebelumnya telah menerima tiga suntikan vaksin Pfizer.
Regev-Yochay mengatakan, vaksin memicu peningkatan jumlah antibodi. Nilainya bahkan lebih tinggi setelah dosis ketiga, namun itu mungkin tidak cukup untuk menghadapi omicron.
"Kita tahu sekarang bahwa tingkat antibodi yang diperlukan untuk melindungi dan tidak terinfeksi dari omicron mungkin terlalu tinggi untuk vaksin, meskipun itu vaksin yang bagus," kata Regev-Yochay kepada wartawan.
- Pemerintah Terus Evaluasi Kebijakan Hadapi Covid-19
- Improvisasi Demi Sukseskan Vaksin Anak Lewat Cara Unik dan Gotong Royong
- Ada Anak Belum Vaksinasi, Sekolah Tatap Muka di Samarinda Tetap Jalan
- Jadwal Liga Inggris (Premier League) Kamis, 20 Januari 2022
- Turki Siap Kirim 3.250 Personel Bantu Pengamanan Piala Dunia Qatar