-
Melawan Penjambret Saat Mempertahankan Ponselnya, Bocah SD Ditusuk Pelaku
52 menit lalu -
65 Rider Luar Bali Ramaikan Kejuaraan Motocross di Sanur
58 menit lalu -
Tiga Kandidat Tarung Pimpin Forkom Dewi Karangasem
59 menit lalu -
Buya Syafii Maarif, Tokoh Muhammadiyah yang Tak Pernah Menyerah Meski Sempat Putus Sekolah
41 menit lalu -
Kornelis Diminta Latih Petinju Junior
56 menit lalu -
Tanggapan Rezky Aditya Setelah Dinyatakan sebagai Ayah Biologis Anak Wenny Ariani
55 menit lalu -
Keadilan Restoratif Solusi Pelanggaran Pemilu
57 menit lalu -
Ada Perubahan Rute KRL, 200 Ribu Pengguna Diprediksi Transit di Stasiun Manggarai
26 menit lalu -
Update Calon Haji, Kemenag: Segera Lakukan Vaksinasi Penguat, Penting
35 menit lalu -
Tak Ada Kamera E-TLE, 14 Titik Ganjil Genap di Jakarta Terapkan Tilang Manual
31 menit lalu -
Harga Minyak Dunia Naik Usai Uni Eropa Embargo Rusia
36 menit lalu -
2 Jenis Tes Kesehatan Calon Bintara Polri, Jangan Fokus Foto Peserta Itu ya
27 menit lalu
Suara Lantang Din Syamsuddin Menggelegar, Harus Tolak

GenPI.co - Suara lantang mantan Ketua Umum PP Muahammadiya Din Syamsuddin menggelegar singgung soal aset negara di Jakarta.
Pasalnya, ibu kota negara Jakarta yang sudah ditetapkan pindah di Kalimantan Timur itu bernama Nusantara.
Menurut Din Syamsuddin tidak ada urgensi dalam pemindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Segera kita gugat UU Ibu Kota Negara (IKN) itu ke Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Din di Jakarta, Kamis (20/1).
Menurutnya di masa Covid-19, di mana negara lebih berkewajiban memenuhi kebutuhan dasar, yakni kesehatan dan ekonomi rakyatnya, daripada memindahkan ibu kota negara.
Dengan lilitan utang yang terus menggunung, keputusan memindahkan ibu kota adalah kebijakan yang tidak bijak.
Din Syamsuddin sangat menyesalkan jika demi keputusan memindahkan ibu kota hingga menjual aset negara di Jakarta.
Lebih dari itu, Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu mengkhawatirkan kondisi lingkungan hidup yang terancam rusak demi keuntungan kaum oligarki.
"pemindahan ibu kota negara adalah bentuk tirani kekuasaan yang harus ditolak," ucap Din Syamsuddin dengan suara lantang. (*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?