-
Hari Pertama MotoGP Italia 2022 Berakhir Buruk, Joan Mir Kecewa Berat
24 menit lalu -
Reaksi Menko Luhut soal Utang RI Tembus Rp7.000 Triliun: Ndak Ada Masalah
30 menit lalu -
Liverpool Disebut Favorit Juara Liga Champions, Jurgen Klopp Tak Peduli
12 menit lalu -
Cuaca Weekend di Jakarta Diprakirakan Cerah Berawan
36 menit lalu -
Laporan Keuangan DQ Tahun 2021 Raih Opini WTP
23 menit lalu -
Humor Gus Dur: Jawaban Ketika Ditanya Posisi Politik NU
29 menit lalu -
Pelayanan SIM Keliling Kendari Hari ini, Berikut Lokasi dan Waktunya
36 menit lalu -
Buluk Diduga Terlibat Penipuan, Superglad Buka Suara
32 menit lalu -
5 Fakta Menarik Kartu Prakerja Gelombang 30 hingga Cara Peroleh Bantuan Rp3, 5 Juta
17 menit lalu -
BLT Subsidi Gaji Cair, Sudah Terima Notifikasi Belum?
14 menit lalu -
Gubernur Sultra Ali Mazi Lantik Bahri dan La Ode Budiman Sebagai Pj Bupati Mubar dan Busel
39 menit lalu -
Jenderal Dudung Dukung Modernisasi Alutsista dengan Australia
37 menit lalu
Sub Holding PLN Rampung Tahun Ini, Erick Thohir: Kita Enggak Lepas Pegawai Kalau Bisa Bertambah

JAKARTA - Holding dan subholding PT PLN (Persero) ditargetkan rampung pada 2022. Kementerian BUMN pun menargetkan 6 bulan pertama tahun ini akan dilakukan virtual holding full transisi 2025.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan benchmarking (pembanding) dengan perusahaan kelistrikan asal Korea Selatan, Italia, Perancis, Malaysia dan sejumlah negara lainnya. Setelah pembanding, pihaknya langsung melakukan spin off pembentukan subholding power plant atau pembangkit listrik.
"Confirm kita tuntaskan di tahun ini (holding dan subholding). 6 bulan sebelum akhir tahun ada virtual holding full transisi 2025. Tergantung kondisi transisi ini," ujar Erick dalam konferensi pers, Rabu (19/1/2022).
Baca Juga: Reaksi Dirut Garuda soal Erick Thohir Bawa Kasus Sewa Pesawat ke Kejagung
Erick memastikan, pembentukan holding dan subholding PLN tidak akan berdampak pada pengurangan jumlah pegawai BUMN di sektor kelistrikan tersebut.
Dia memastikan, keberadaan unit pelat merah itu justru menambah jumlah karyawan. Bahkan, kualitas pekerja pun akan diperbaharui berdasarkan kebutuhan perusahaan.
"Kualitas pekerja juga kita harus upgrading. Kita gak akan lepas pegawai, malah kalau bisa jadi tambahan pegawai," ungkap Erick.
Di lain sisi, pembentukan holding dan subholding PLN diyakini tidak menambah beban utang perusahaan induk. Saat ini utang PLN tercatat menciap Rp 460 triliun.
Baca Juga: Erick Thohir: Utang PLN Besar, Enggak Bisa Nambah
Erick memandang keberadaan holding dan subholding justru dapat mencari alternatif pendanaan lain dalam skema aksi korporasi. Hanya saja dia enggan merinci lebih jauh aksi korporasi yang dimaksudkan.