-
PSG vs Montpellier: Mbappe Buat Penampilan ke-100 Neymar Berkesan
50 menit lalu -
Meteorit di Jerman Miliki Karbonat Tertua di Tata Surya
45 menit lalu -
Berkah Mi Instan, Anthony Sinisuka Ginting Lolos ke World Tour Finals 2020
44 menit lalu -
Kantong PNS Tebal dari Tunjangan Tambahan hingga Gaji ke-13 Full, Cek 5 Faktanya
34 menit lalu -
Hadapi 10 Pemain Montpellier, PSG Menang 4-0
33 menit lalu -
Kemenkes Akui Vaksinasi Tahap I Belum Optimal Menangkal Covid-19
43 menit lalu -
Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang
54 menit lalu -
Adu Pesona Irina Shayk vs Gemma Atkinson, 2 Model Seksi Mantan Kekasih Cristiano Ronaldo
39 menit lalu -
Permata Bank Syariah dan Rumah Zakat Salurkan Buku Bacaan
37 menit lalu -
Sri Mulyani Buka-bukaan Utang Rp7 Triliun dari Bank Dunia
43 menit lalu -
Lionel Messi Tak Masuk Team of the Year FIFA 21, Fans Barcelona Murka
25 menit lalu -
Dewan Muslim Los Angeles Apresiasi Gerak Cepat Joe Biden
23 menit lalu
Suka atau Tidak, Covid-19 Bikin Kemiskinan RI Melonjak

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, akibat pandemi Covid-19 kenaikan angka kemiskinan di Indonesia akan terus terjadi. Hal tersebut seiring dengan jumlah pengangguran yang terus membengkak.
"Seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sampai dengan kuartal ke III (2020) ini, pertumbuhan ekonomi kita masih minus 3,49% secara yoy, terpuruknya perekonomian tersebut juga memberikan dampak kepada tenaga kerja kita. Pemerintah mencatat pandemi ini memberikan 2,56 juta orang kehilangan pekerjaan," ujar Erick dalam acara Ekonomi Outlook 2020, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Orang Miskin di Indonesia Naik Jadi 28 Juta Orang Efek Covid-19
Tak hanya itu, tercatat lebih 1,8 juta orang mengalami penurunan pendapatan, karena itu, Erick mengutarakan, akibat Covid-19 mau tidak mau, suka tidak suka akan berpotensi akan menaikan angka kemiskinan di Indonesia.
Meski demikian, pemerintah tidak menyerah dengan kondisi krisis yang terjadi saat ini. Justru, momentum krisis ini bisa dimanfaatkan menjadi peluang dan lompatan bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalannya.
Baca juga: Sri Mulyani Ingin Potong Tali Kemiskinan, Begini Caranya
"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental," katanya.
Erick menegaskan, Indonesia harus melakukan transformasi dan menjalankan strategi besar di sejumlah sektor. Baik ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, hingga di sektor lingkungan.