-
Hasil Persita Tangerang vs Arema FC di Liga 1 2022-2023: Penalti Telat Rizky Dwi Menangkan Singo Edan
47 menit lalu -
Justin Hubner Seakan Beri Kode
53 menit lalu -
Rusia Tangkap Wartawan WSJ, Ini Pesan Kremlin untuk Semua Jurnalis Asing
53 menit lalu -
Korupsi Tukin Kementerian ESDM: Modus Typo, KPK Cekal 10 Tersangka
51 menit lalu -
BuddyKu Kerja Sama dengan Perindo, Bakal Gelar Polling Terbuka Nasional
53 menit lalu -
Hasil Persita vs Arema: Gagal Penalti, Tapi Menang
42 menit lalu -
Didukung Dinas Perindustrian DKI Jakarta, Jombingo Bantu UMKM Tingkatkan Profit
51 menit lalu -
Hasil Arsenal vs Leeds United di Liga Inggris 2022-2023: Dwigol Gabriel Jesus Antar The Gunners Pesta Gol 4-1
18 menit lalu -
Polisi Sita 20 RIbu Petasan di Kota Bogor, Semuanya Tanpa Merek
37 menit lalu -
Mak Ganjar Jatim Bagi-Bagi Bingkisan Lebaran Kepada Pelaku Usaha Kue Kering
32 menit lalu -
Ketua KOI Indonesia Bahas Kehadiran Israel di AWBG 2023 dengan Gubernur Bali
58 menit lalu -
Program Mudik Bareng Gratis Hadir di Kota Bandung, Buruan Daftar!
32 menit lalu
Tak Ingin Kalah dari ChatGPT, Google Kembangkan AI Ciptakan Musik dengan Deskripsi Teks

JAKARTA -- Demi menyaingi ChatGPT, Google tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatannya (AI). Belum lama ini, Google meluncurkan penelitian tentang MusicLM, yaitu sistem yang menciptakan musik dalam semua genre dengan deskripsi teks.
Ini bukan generator musik AI pertama. Proyek seperti AudioML Google dan Jukebox OpenAI telah menangani masalah ini. Namun, model MusicLM dan basis data pelatihan yang luas (280 ribu jam musik) membantu menghasilkan musik dengan variasi dan kedalaman yang mengejutkan.
AI tidak hanya dapat menggabungkan genre dan instrumen, tetapi juga menulis trek menggunakan konsep abstrak yang biasanya sulit dipahami komputer. Jika Anda menginginkan perpaduan antara musik dansa dan reggaeton dengan nada yang membangkitkan rasa takjub dan kagum, MusicLM dapat mewujudkannya.
Teknologi tersebut bahkan dapat membuat melodi berdasarkan senandung, siulan, atau deskripsi sebuah lukisan. Mode cerita dapat menyatukan beberapa deskripsi untuk menghasilkan set DJ atau soundtrack.
Namun, sama halnya dengan banyak generator AI, MusikLM juga memiliki masalah. Beberapa komposisi terdengar aneh dan vokalnya cenderung tidak bisa dipahami. Jangan mengharapkan gaya EDM atau pola verse-chorus-verse dari lagu yang khas.
Dikutip Engadget, Ahad (29/1/2023), seperti generator AI Google lainnya, para peneliti tidak merilis MusicLM ke publik karena masalah hak cipta. Kira-kira satu persen dari musik yang diproduksi pada saat publikasi disalin langsung dari lagu pelatihan.
Meskipun pertanyaan tentang lisensi untuk musik AI belum diselesaikan, laporan resmi tahun 2021 dari Eric Sunray yang sekarang bekerja untuk Asosiasi Penerbit Musik (MPA) menunjukkan ada banyak jejak yang koheren dari suara asli yang dapat dilanggar oleh hak reproduksi musik AI. Anda mungkin harus mendapatkan izin untuk merilis lagu buatan AI, seperti halnya musisi yang mengandalkan sampel.
AI sudah memiliki tempat dalam musik. Artis seperti Holly Herndon dan Arca telah menggunakan algoritme untuk menghasilkan album dan soundtrack museum.
Namun, itu bisa kolaboratif atau sengaja tidak dapat diprediksi. MusicLM mungkin belum siap untuk prime time, tetapi mengisyaratkan masa depan saat AI dapat memainkan peran yang lebih besar di studio.
Berita Terkait
- ChatGPT Lulus Ujian Sekolah Hukum dengan Performa B Saja
- Google Digugat Monopoli Bisnis Iklan Digital
- Dampak Positif dan Negatif ChatGPT, Pertimbangkan Ini Sebelum Menggunakannya
- Idina Menzel Pendam Satu Penyesalan untuk Lagu 'Let It Go'
- Fukushima/Hirota Kalah Dari Liu/Zhang, Jepang Tanpa Gelar di Indonesia Masters 2023