-
12 Wasit Liga 1 2022-23 Diistirahatkan
44 menit lalu -
Perayaan World Tourism Day 2022, Bali Jadi Tuan Rumah di Bulan September
59 menit lalu -
BLT Dana Desa 2023 Bakal Diganti Jadi Bantuan Ini
37 menit lalu -
Debut di Kejuaraan Dunia, Chico Siap Tampil Maksimal
57 menit lalu -
Bharada E Tunjuk Kuasa Hukum Baru, Nih Orangnya
49 menit lalu -
Masih Sempoyongan, HIPMI Bali Minta Restrukturisasi Diperpanjang
44 menit lalu -
Sidak Pasar Genteng, Wakil Menteri Perdagangan Sebut Harga Stabil
25 menit lalu -
MHC Ke-34 Diresmikan di Denpasar, Ada Diskon sampai 35%
44 menit lalu -
Kemendagri Dorong Pemprov Kalbar Percepat Realisasi APBD
51 menit lalu -
Raisa Akan Mencetak Sejarah di GBK
40 menit lalu -
Polisi Tidak Tahan S, Orang yang Dicurigai Terlibat Kasus Pembunuhan Subang
28 menit lalu -
Kritik Invasi di Ukraina Tapi Bom Gaza, Rusia Sebut Israel Munafik
27 menit lalu
Takut Wabah PMK, Pedagang Hewan Kurban Kurangi Jumlah Dagangan hingga 40%

JAKARTA - Meluasnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat pedagang hewan kurban takut. Alhasil, pedagang hanya berani menjual sedikit hewan kurban.
Hal itu terjadi pada pedagang hewan kurban bernama Darwis (29). Di mana saat ini dirinya mengurangi jualan hewan kurban sebesar 40%dari tahun sebelumnya.
"Saya kurangi, tahun lalu saya belanja 200 ekoran, kalau sekarang 126, itu berkurang 40% lah, karena kekhawatiran adanya PMK," katanya, Sabtu (2/7/2022).
"Jadi kalau sapi tumbang dan untung kita nggak seberapa kemudian sapinya tumbang (karena PMK) itu perih kali diceritakan," katanya.
Selain itu, Darwis mengatakan bahwa biaya yang ia keluarkan saat ini juga bertambah akibat PMK.
"Biaya perawatan naik jauh, karena kemaren obat obatan yang saya beli di luar dari dinas (dinas Kesehatan) itu ya hampir Rp3 jutaan," ujarnya.