-
Prediksi: Liverpool vs Real Madrid
50 menit lalu -
Selalu Sial saat Tampil di GP Monaco, Charles Leclerc: Saya Tak Percaya Takhayul
59 menit lalu -
Penulis Kaligrafi Arab Terkemuka Asal Jepang Luncurkan Buku Baru di Abu Dhabi
56 menit lalu -
Masuki Musim Kemarau, BMKG Deteksi 9 Titik Panas di Provinsi Aceh
29 menit lalu -
Bobby Nasution Terkesan dengan Kemajuan Kota Bandar Lampung
31 menit lalu -
Aura Kasih Main Bareng Llama Pakai Rok Mini Pamerkan Paha Mulus
27 menit lalu -
Infinix Note 12 Segera Taklukkan Batas
13 menit lalu
Taliban Lakukan ini, Musisi Afghanistan Menangis tak Berdaya

GenPI.co - Seorang musisi Afghanistan menangis tak berdaya melihat instrumen musiknya dilalap api lantaran dibakar oleh anggota Taliban.
Kejadian pembakaran alat musik yang terjadi di provinsi Paktia itu viral di platform Twitter setelah videonya diunggah oleh seorang jurnalis setempat.
Adalah, Abdulhaq Omeri, seorang jurnalis senior Afghanistan, yang mengabadikan peristiwa tersebut
Rekaman video itu juga menunjukkan bahwa seorang pria dengan pistol menertawakannya, sementara yang lain membuat video tentang "kondisinya yang menyedihkan."
"Alat musik pemusik Taliban bakar saat pemusik lokal menangis. Peristiwa ini terjadi di #ZazaiArub Kabupaten #Paktia Provinsi #Afghanistan," kata Omeri dalam tweet.
Video : Taliban burn musician's musical instrument as local musicians weeps. This incident happened in #ZazaiArub District #Paktia Province #Afghanistan . pic.twitter.com/zzCp0POeKl
- Abdulhaq Omeri (@AbdulhaqOmeri) January 15, 2022
Sebelumnya, Taliban telah melarang musik di dalam kabin kendaraan.
Selain itu, kelompok garis keras itu telah melarang musik live di pesta pernikahan.
Sementara pria dan wanita diwajibkan merayakan pesta di aula yang berbeda, kata seorang pemilik hotel di Afghanistan pada Oktober kepada Sputnik.
Di tengah tindakan keras, Taliban juga memerintahkan pemenggalan kepala "manekin" di toko pakaian di provinsi Herat Afghanistan, menurut laporan Kantor Berita Sputnik, mengutip media Afghanistan.
Taliban menindak manekin yang digunakan di toko pakaian dengan mengatakan bahwa itu adalah pelanggaran hukum Syariah.
Tanda-tanda insiden semacam itu mulai muncul kembali di jalan-jalan Kabul.
Kementerian Taliban untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan juga telah mengeluarkan "pedoman agama" yang menyerukan saluran TV Afghanistan untuk berhenti menampilkan wanita dalam drama dan sinetron.
Padahal sebelumnya Taliban mengatakan bahwa pedoman baru ini mungkin tidak akan diterapkan.
Namun mengutip Dawn News, sejarah telah menunjukkan bahwa kelompok tersebut berkomitmen untuk menerapkan versi hukum Syariah garis keras mereka ke negara tersebut.
Ketika Taliban menguasai Afghanistan sekali lagi setelah 20 tahun, para ahli juga percaya bahwa perempuan Afghanistan kemungkinan besar akan menghadapi masa depan yang tidak pasti.(*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?