-
Imbas Kartu Merah, Lionel Messi Terancam Hukuman 12 Pertandingan
49 menit lalu -
Sumber Sebut Apple Belum akan Luncurkan iPhone Lipat
59 menit lalu -
Indonesia Minimal Butuh 200 Plasma Konvalesen Tiap Hari
54 menit lalu -
Irjen Paulus Waterpauw Beber Info Terbaru soal Terduga Pembunuh Hendry Jovinski
45 menit lalu -
Hidupnya Penuh Berkah, 3 Zodiak Bakal Punya Uang Banyak
55 menit lalu -
Mantan Pimpinan KPK Bongkar Kasus FPI, Komnas HAM makin Lemah
40 menit lalu -
Intip Pesona Sabina Altybenkova saat Jumpa Tokoh Terkenal, Ada Model Victoria Secret
38 menit lalu -
Kemenkes Belum Data Pasien Reinfeksi Covid-19
26 menit lalu -
Alhamdulillah, Jalan Poros Majene - Mamuju Kembali Bisa Dilewati
30 menit lalu -
Jadwal Lengkap Pertandingan Toyota Thailand Open 2021 Hari Ini
25 menit lalu -
Dikompres, Vanessa Angel Sedih Putranya Gala Sedang Sakit
41 menit lalu -
Segera Bertanding, Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle United di Liga Inggris
25 menit lalu
Testing Covid-19 Lebih Awal untuk Lebih Cepat Ditangani

JAKARTA -- Penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Tanah Air masih terjadi dan semua orang rentan tertular virus. Untuk itu masyarakat, terutama yang berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan (nakes) didorong untuk melakukan pengetesan (testing) untuk mengetahui kepastian terinfeksi virus ini sejak awal dan segera mendapatkan penanganan.
Kepala Sub Bidang Tracking Satgas Covid-19 Kusmedi Priharto menjelaskan, virus ini tergolong baru dan perkembangannya tidak diketahui. "Sehingga jangankan orang awam, dokter saja bisa terinfeksi. Artinya tidak mudah untuk mendiagnosanya dan susah ditebak maka testing supaya tahu terjangkit (virus) atau tidak," ujarnya saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema Masyarakat Bijak Sadar 3T, Selasa (24/11) lalu.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat atau profesi yang berisiko tinggi seperti dokter atau paramedis supaya lebih sering menjalani testing virus ini. Ia meminta pengetesan untuk tenaga kesehatan bisa dijalani minimal setiap sepekan atau dua pekan sekali, bergejala maupun yang tidak.
Selain itu, ia meminta masyarakat yang merasakan tidak enak badan bisa datang ke fasilitas kesehatan (faskes) kemudian mendapatkan pengarahan menjalani testing untuk mengetahui terinfeksi Covid-19. Selain itu ia meminta masyarakat setelah melakukan pertemuan atau berkumpul di tempat orang banyak namun tidak menerapkan protokol kesehatan yang benar maka bisa datang ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk berkonsultasi mengenai kemungkinan kira-kira tertular atau tidak.
"Biar orang puskesmas yang mengambil keputusan," katanya.
Kemudian kalau ternyata harus menjalani testing dan hasilnya positif maka orang terinfeksi virus ini harus dikarantina. Ia menambahkan, orang yang terinfeksi namun tidak bergejala dan bergejala ringan bisa menjalani isolasi mandiri atau di tempat yang disediakan pemerintah. Namun kalau mengalami gejala cukup berat maka dibawa ke rumah sakit.
Ia menjelaskan, ketika menjalani tes sejak awal, diharapkan orang yang terinfeksi ini ditemukan dalam kondisi bergejala ringan sehingga bisa segera ditangani dan sembuh dengan sempurna. Ia menambahkan, upaya penyembuhan juga bisa dilakukan dengan tidak menggunakan obat melainkan beristirahat cukup, kemudian meningkatkan daya tahan tubuhnya, berolahraga atau meminum obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kemudian dari orang yang terinfeksi virus ini, ia menambahkan, tracking atau pelacakan bisa dilakukan dari pasien untuk mencari orang-orang yang kontak dengannya dan segera mengetahui ketika ada kontak pasien yang juga positif.
Berita Terkait- Angka Kesembuhan Covid Berangsur Meningkat
- Testing Covid di Indonesia Capai 88,6 Persen dari Target WHO
- Satgas Minta Pemda Tanggap Meningkatnya Keterisian Kamar ICU
- Ini Kronologi Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK
- Jadi klaster Baru, KBM Pesantren di Indramayu Dihentikan