-
'Jabatan Gubernur Tidak Banyak Berfungsi, Tidak Banyak Berguna'
49 menit lalu -
Mahasiswa UI Laporkan Purnawirawan Polisi yang Tabrak Rekannya hingga Tewas ke Polda
56 menit lalu -
Prediksi: Chelsea vs Fulham
58 menit lalu -
Sosok Mantan Pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo di Mata Keluarga
31 menit lalu -
KPK Rekrut 50 CPNS Tenaga Keuangan, Apa Targetnya
31 menit lalu -
Pamela Safitri Tampil Menggoda Pakai Dress Mini Ketat, Netizen: Emang Top Tanpa Tanding!
30 menit lalu -
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Kelapa Gading, Damkar Bantu Evakuasi
26 menit lalu
Thomas Doll Heran, Baru Tahu Sepak Bola Indonesia Begini
Football5Star.com, Indonesia - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll merasa heran kultur sepak bola Indonesia dalam pemanggilan pemain ke tim nasional. Dia mengaku baru sekali ini melihat ada pemain dipanggil ke timnas tapi bukan pada FIFA Matchday.
Seperti diketahui, Liga 1 2022-23 memang kembali berjalan. Namun masalahnya, banyak klub-klub yang harus merelakan pemain-pemain terbaiknya ke timnas Indonesia, untuk sekadar melakoni pemusatan latihan (TC).

Persija sendiri sementara ini tak diperkuat tiga pemain utamanya, yakni Muhammad Ferarri, Hansamu Yama, dan Syahrian Abimanyu. Ketiga nama tersebut sebetulnya acap menjadi andalan pelatih asal Jerman tersebut pada 10 pekan awal Liga 1.
"Saya pikir ini bukanlah hal yang benar karena semua orang ingin bermain dengan pemain terbaiknya. Suporter pun mempunyai hak untuk menonton tim yang berisikan pemain-pemain terbaiknya. Jadi, kondisi ini merupakan hal yang aneh karena mereka sekarang sedang melakukan latihan bersama timnas di saat liga sedang berjalan," ungkap Thomas Doll.

"Kondisi ini pun bukan hal yang bagus untuk para pemain. Saya pikir semua tim mengalami hal yang serupa. Ini pertama kalinya di hidup saya terjadi dan ditambah para pemain tersebut berlatih bukan di FIFA Matchday," sambung dia.
Thomas Doll Jadi Putar OtakThomas Doll sendiri kini jadi harus memutar otaknya untuk membuat Macan Kemayoran tetap mengerikan meski terbatasnya pemain. Menurutnya, hal ini harusnya bisa diperbaiki oleh PSSI untuk menjadikan sepak bola Indonesia lebih baik.

"Sekarang kami harus bisa menyusun tim terbaik dengan pemain yang ada. Selain itu, banyak hal yang tidak benar (dalam pemanggilan timnas). Kami sudah bermain enam laga tandang dan empat laga kandang, sekarang kami bermain di tempat yang netral. Begitu pun dengan tim lain, mungkin saja mereka sudah bermain enam laga kandang dan empat laga tandang. Banyak hal kecil yang menurut saya bisa dilakukan mereka (PSSI) dengan lebih baik ke depannya," tutup dia.