-
Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger Resmi Menjadi 2 Pelatih Pertama yang Masuk Premier League Hall Of Fame
54 menit lalu -
Dukung Persebaya, Wali Kota Eri Berangkatkan Ratusan Bonek Menuju Semarang
46 menit lalu -
Erick Thohir Keluarkan Aturan Baru, Gaji hingga Tunjangan Direksi-Komisaris BUMN Dibahas RUPS
55 menit lalu -
Komisi III DPR RI & Mahfud MD Rapat, Sri Mulyani ke Mana?
48 menit lalu -
Mahfud MD Kesal Dihujani Intrupsi, DPR: Orang yang Kuat Itu Dapat Tahan Diri ketika Marah
54 menit lalu -
Deputi Penindakan KPK Jadi Kapolda Metro, Firli Bahuri Ucapkan Terima Kasih ke Kapolri
53 menit lalu -
Torch Relay SEA Games 2023 Bakal Digelar 1 April di Jakarta
34 menit lalu -
Tantang Mahfud MD Buka Transaksi Rp349 T, Benny K Harman: Saya Tengarai Punya Motif Politik
41 menit lalu -
Tak Mau Diinterupsi, Mahfud MD: Ada Teriak Keluar, Saya Keluar
39 menit lalu -
Sri Mulyani Absen di Rapat DPR soal Transaksi Mencurigakan Rp 349 T, Ada yang Sewot
58 menit lalu -
Kisah Mengharukan si kembar Yance dan Yakob Sayuri yang Hampir Gagal Gabung PSM Makassar
39 menit lalu -
Amnesty: Tanggapan Barat terhadap Ukraina Ungkap Standar Ganda
40 menit lalu
Tiga Kasus Kraken di Indonesia Dialami PPLN dan Kontak Erat

JAKARTA--Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah kasus Subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken di Indonesia hingga saat ini berjumlah tiga pasien. Ketiganya melibatkan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan kontak erat.
"Sampai saat ini sudah tiga kasus Kraken di Indonesia, dan umumnya pasien bergejala ringan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Ketiga pasien yang dimaksud di antaranya dialami seorang pelaku perjalanan asal Polandia saat beraktivitas di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 11 Januari 2023. Dari hasil penelusuran kontak erat terhadap dua warga DKI Jakarta dan satu warga di Kalimantan Selatan, seluruhnya dinyatakan negatif.
Pasien Kraken berikutnya dilaporkan berasal dari Pamulang, Tangerang Selatan, yang dialami seorang pelaku perjalanan umrah berusia 47 tahun pada 31 Januari 2023. Pasien perempuan tersebut diketahui sudah memperoleh tiga kali suntikan vaksin Covid-19 dengan interval terakhir suntikan pada 12 Februari 2022.
Nadia mengatakan vaksinasi Covid-19 memberikan perlindungan terhadap penerima manfaat dalam menekan potensi penularan. "Vaksin menurunkan risiko penularan, tapi bukan berarti tidak ada penularan. Vaksin efektif menekan risiko sakit berat dan kematian karena perlindungan vaksin mencapai lebih dari 95 persen," katanya.
Dari hasil penelusuran kontak erat terhadap sepuluh orang yang berinteraksi dengan pasien di Pamulang, Kemenkes mendeteksi satu di antaranya yang terkonfirmasi positif Covid-19 Subvarian Kraken.
Nadia mengatakan seluruh pasien Kraken hanya mengalami gejala ringan seperti pilek dan batuk. Dua diantaranya telah dilaporkan sembuh setelah menjalani karantina di kediaman masing-masing.
Secara terpisah Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mendorong otoritas terkait untuk mewaspadai penambahan jumlah kasus Kraken di Indonesia. "Misalnya dengan mendeteksi adanya kemungkinan kasus, artinya dengan tes PCR dan pemeriksaan whole genome sequencing, melakukan pelacakan kontak secara intensif, apalagi karena ini memang lebih mudah menular," katanya.
Tjandra juga menyarankan pemberian vaksin bivalen kepada masyarakat yang efektif untuk varian lama dan juga omicron. "Sambil nanti secara ilmiah dinilai kembali efektifitas vaksin, kalau akan ada varian maupun subvarian berikutnya di waktu mendatang," katanya.
- Pengidap Varian Kraken di Tangerang Selatan Baru Pulang Umroh
- Pasien Kraken di Tangerang Selatan Sudah Tiga Kali Divaksin Covid-19
- Infografis Varian Kraken Sudah Masuk Indonesia
- Bandung Jadi Pasar Potensial Produk Home Appliance
- Kongres Peru Tolak Usulan Percepatan Pemilu