-
Eks Dirut Akui Investasikan Dana Asabri di Grup Hanson
53 menit lalu -
Kecantikan Pevoli Sabina Altynbekova Pernah Dieksploitasi di Jepang
54 menit lalu -
4 Wakil Indonesia Lolos ke BWF World Tour Finals: Semua Ganda!
53 menit lalu -
Sinovac Tingkatkan Kapasitas Produksi Vaksin hingga 1 Miliar Dosis
38 menit lalu -
Disetujui DPR Jadi Kapolri, Komjen Listyo Diharapkan Buat Hukum Tak Tumpul ke Atas
38 menit lalu -
Ketua MK: Putusan Sengketa Pilkada Maksimal 45 Hari
40 menit lalu -
Ditawari Gaji Kecil, Diego Costa Tolak Tawaran dari Klub Turki
10 menit lalu -
Jika Tanda ini Muncul, Pria Merasa Terintimidasi olehmu
23 menit lalu -
Siap-Siap Bergelimang Uang, Takdir 4 Zodiak Ini Sukses dan Kaya
8 menit lalu -
Pengungsi Bencana Mamuju Emosi Jelang Kedatangan Jokowi, Kaget
38 menit lalu -
AS di Bawah Biden Kembali Gabung WHO, Bakal Ikut Sumbang Vaksin ke Negara Miskin
17 menit lalu -
Pjanic Gagal Penalti, Barcelona Diimbangi Cornella 0-0 di Paruh Pertama
15 menit lalu
Tim Riset Sebut Demam Relawan Vaksin Sinovac Hal Biasa

JAKARTA -- Sebanyak 1.620 relawan kini tengah menjalani uji klinik Vaksin Sinovac dan 20 persennya mengalami demam. Tim Riset Vaksin Sinovac mengklarifikasi dan menyebutkan itu hal yang biasa dan tidak perlu dikhawatirkan.
"Relawan mengalami demam 37,5 derajat Celcius maksimal 2 harim Ini seperti bayi habis di imunisasi kan demam,adalah hal biasadiberikan Parasetamol biasa maka hilang panas tubuhnya," Ketua Tim Riset Uji Klinik Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil saat dihubungi Republika, Sabtu (28/11).
Kendati demikian, Tim Riset memastikan akan melaporkan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) termasuk demam yang dialami relawan setelah uji klinis berakhir pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, dia melanjutkan, reaksi lainnya juga hingga kini belum ada reaksi ringan hingga berat.
Ia menambahkan, laporan akan diberikan beberapa kali, mulai setelah imunisasi kedua, tiga bulan setelah diinjeksi kedua, dan enam bulan setelah disuntik. Ia menambahkan, jumlah relawan sama yaitu 1.620.
Sebelumnya sebanyak 1.620 orang menjadi subjek penelitian uji klinik vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung, Jawa Barat, dan prosesnya masih terus berjalan hingga hari ini. Sejauh ini, uji klinik vaksin tersebut masih aman dan belum menimbulkan efek samping pada relawan yang telah mendapatkan suntikan Vaksin Sinovac.
"Untuk sementara waktu dapat kami katakan uji klinik Vaksin Sinovac aman karena tidak terjadi hal-hal yang merugikan subjek," kata Ketua Kisnandi saat konferensi virtual bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma, Kamis (26/11).
Ia mengakui, memang sekitar 20 persen relawan sempat mengalami sedikit pilek kemudian pusing. Namun, dia mengeklaim, keluhan ini hilang dalam waktu dua hari. Pihaknya mengaku akan terus mengikuti perkembangan uji klinik sampai akhir penelitian. Kemudian pihaknya akan melaporkan hasil uji klinik tersebut ke BPOM.
"Kami mengharapkan dukungan semua pihak agar penelitian supaya dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia menambahkan, sejak uji klinik dimulai Agustus 2020 lalu hingga sekarang terkumpul 1.620 orang sebagai relawan. Ia menambahkan, 1.620 subjek itu telah mendapatkan suntikan pertama, kemudian sebanyak 1.603 orang mendapatkan injeksi kedua.
Berita Terkait
- Malaysia akan Terima Vaksin Pfizer di Kuartal Pertama 2021
- BPIP: Taat Prokes dan Mau Divaksin Wujud Jiwa Pancasila
- Vaksin Merah Putih Ditargetkan Dibagi Kuartal IV 2021
- Forum CEO OPZ Dorong Revisi UU Zakat
- HNW : Riau Hadirkan Hikmah Kebijaksanaan Bagi Para Pemuda