-
DPMPTS Jabar: Realisasi Investasi 2022 Mencapai Rp 174,6 Triliun
47 menit lalu -
Indonesia Moeda Kalbar: Erick Thohir Figur Tepat Pilihan Anak Muda
57 menit lalu -
Mentan SYL Minta Jajaran Perkuat Harmonisasi, Ini Tujuannya
56 menit lalu -
Chelsea Jor-joran Keluarkan Rp5 Triliun untuk Belanja Pemain pada Januari 2023, Jurgen Klopp Geleng-Geleng Kepala
52 menit lalu -
112.835 Balita di Depok Jadi Sasaran Bulan Vitamin A
57 menit lalu -
Hasil NBA 2022-2023 Hari Ini: Ada 8 Laga, Utah Jazz dan Boston Celtics Kompak Kalah
31 menit lalu -
Ekonom Ingatkan BI Dampak Kenaikan Suku Bunga AS: Harus Hati-Hati
59 menit lalu -
Adaptasi Go Green, Konsep Tata Ruang Ganjar Perhatikan Aspek Lingkungan
44 menit lalu -
BPN Gerakan 1 Juta Patok Tanah, Banten Bakal Pasang 28.000, Paling Banyak Daerah Ini
39 menit lalu -
Tekan Lonjakan Harga Beras, NFA bersama Bulog Genjot SPHP
58 menit lalu -
Polri Gelar Wayang Kulit, Perkuat Sinergi TNI-Polri dan Masyarakat
55 menit lalu -
Sultan Johor: Larangan Muslim Ikut Ritual Agama Lain tidak Bertentangan dengan Toleransi
35 menit lalu
Tingkatkan Hasil Pertanian, Mentan Ajak Tanam Jagung dan Padi
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (mengajak Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk meningkatan produktivitas pertanian terlebih untuk komoditas jagung dan padi.
Menurut Mentan, dua komoditas itu memiliki potensi ekspor yang sangat besar terutama di saat semua negara sedang mengalami nasib yang sama, yaitu krisis ekonomi akibat perubahan cuaca dan geopolitik dunia.
"Izinkan saya mengajak anggota ICMI untuk menanam jagung dan padi. Kita perlu ekspor lagi dengan kekuatan yang kita miliki bersama ICMI," kata Mentan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (30/11/2022).
BACA JUGA:Korpri Anugrahkan Award pada Mentan SYL Atas Pengabdian Luar Biasa
Menurutnya, pertanian adalah pilihan sekaligus jawaban tepat bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Pertanian juga merupakan sektor penyanggah utama karena memiliki modal alam yang luar biasa.
"Rasanya kita perlu sama-sama membicarakan ini kalau perlu perwilayah (ICMI)," sambungnya.
Bahkan Mentan mengusulkan untuk segera membangun pelatihan bagi petani muda agar mempunyai mempunyai minat dan tekad yang kuat dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.
"Kita hadirkan yuk pelatihan-pelatihan yang dibangun bersama ICMI agar menghadirkan prim akademi intelektual terhadap pertanian presesi yang berkembang dalam kondisi climate change yang ada," lanjutnya
SYL juga mengungkapkan pihaknya tidak terlalu banyak mengandalkan APBN karena fokus memaksimalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian bagi petani yang ingin mengembangkan usahanya.
Sebab layanan KUR bisa diakses secara mudah asalkan memenuhi syarat yang telah ditentukan.
"Saya tidak pernah mengandalkan APBN, tapi yang saya pakai adalah KUR. Saya pakai KUR Rp50 triliun, yang terpakai 55 triliun, yang macet 0,03%. 2021 yang macet 0,6% dan sekarang tinggal 0,05%. Petani itu hebat, mereka jujur dan apa adanya," pungkasnya.