-
Legenda Liverpool Ogah Sebut MU Kandidat Juara Liga Inggris
58 menit lalu -
Juventus Hajar Bologna Dua Gol Tanpa Balas di Stadion Allianz
55 menit lalu -
Nokia Bakal Meluncurkan Nokia Quicksilver, Intip Spesifikasinya
44 menit lalu -
Antonio Conte Terancam Hukuman Skorsing Empat Pertandingan
43 menit lalu -
10 Orang Kasus Tambahan Positif Covid-19 di Pessel Hari Ini, 5 Diantaranya Guru SMK dan SMA
40 menit lalu -
Jual Narkoba, Warga Padang Pariaman Diringkus Tim Opsnal Mata Elang
45 menit lalu -
Kaki Mati Rasa Usai Dihajar Poirier, Conor McGregor Sampai Pakai Kruk
43 menit lalu -
Banjir Hadiah, Mandiri Taspen Umumkan Pemenang Undian Buka Rejeki Mantap
56 menit lalu -
Liga Inggris: Brendan Rodgers Masuk Daftar Kandidat Pengganti Frank Lampard di Chelsea
42 menit lalu -
Menhub: Kereta dan Bus Pakai Alat Deteksi Covid-19 GeNose Mulai 5 Februari
49 menit lalu -
Tingkatkan Produksi Migas, Pemerintah Dorong Pengembangan Undeveloped Field
59 menit lalu -
Hasil Liga Italia : Juventus Hajar Bologna
53 menit lalu
Uni Eropa Perkirakan Vaksin Disetujui Akhir Desember

BRUSSELS - Badan Urusan Obat Uni Eropa (European Medicines Agency/EMA), pada Selasa (1/12/2020), mengatakan pihaknya mungkin membutuhkan lebih dari empat minggu untuk menyetujui vaksin pertama virus corona, meski otoritas di Amerika Serikat (AS) dan Inggris memperkirakan akan memberikan lampu hijau sebelum Natal.
EMA berencana melangsungkan pertemuan pada 29 Desember untuk memutuskan apakah ada data yang cukup tentang keamanan dan kemanjuran vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech untuk disetujui. EMA juga mengatakan pihaknya akan memutuskan paling cepat pada 12 Januari untuk menyetujui atau tidak vaksin buatan perusahaan farmasi Amerika, Moderna. Moderna pekan ini telah menyampaikan permohonan izin pada pihak berwenang Amerika dan Eropa.
BACA JUGA: Akhirnya, Menteri Kesehatan Inggris Izinkan Lansia Boleh Memeluk Keluarga Mereka Lagi
Jika vaksin buatannya disetujui, BioNTech yang berkantor di Jerman mengatakan akan mulai menggunakannya di Eropa sebelum akhir 2020. Namun, tampaknya hal itu terlalu ambisius mengingat Komisi Uni Eropa umumnya harus pula memberikan persetujuan.
EMA juga membuka peluang dilangsungkannya pertemuan lebih awal dari jadwal jika sudah ada data yang diperlukan.
Persetujuan apapun yang diberikan pihak berwenang Eropa akan bergantung pada perusahaan yang mengirimkan informasi lebih lanjut untuk mengukuhkan bahwa manfaat vaksin yang diproduksi lebih besar dibanding risikonya.
BACA JUGA: China Bangun Mesin Jet Hipersonik 16 Kali Kecepatan Suara
Tanggal pertemuan EMA itu lebih lambat dibanding yang diharapkan sebagian negara Eropa. Jerman, yang telah memberikan USD450 juta pada BioNTech untuk mengembangkan vaksin, telah bersiap memulai vaksinasi pada pertengahan Desember.
Meskipun pejabat-pejabat di Jerman, Perancis dan Belanda pada Selasa mengingatkan bahwa program vaksin tampaknya tidak akan dimulai hingga akhir tahun nanti.