-
Shin Tae-yong Minta Timnas Indonesia Hajar Burundi di Laga Kedua FIFA Matchday Maret 2023, Ini Penyebabnya!
47 menit lalu -
Banyak Pecahkan Rekor, Ronaldo Masih Pemain Penting di Timnas Portugal
47 menit lalu -
Kebakaran Melanda Kawasan Padat Penduduk di Pasar Manggis Jaksel
39 menit lalu -
Bareskrim Tetapkan Keponakan Wamenkumham Tersangka atas Kasus Pencemaran Nama Baik
37 menit lalu -
Populasi di Jepang Anjlok Akibat Dihantui Resesi Seks
30 menit lalu -
Tersangka Kasus Narkoba Tewas di RTP Polres Asahan, Polisi Berdalih Bunuh Diri
17 menit lalu -
Catat! Jadwal Imsak dan Berbuka Puasa di Jogja 28 Maret 2023
12 menit lalu -
Review Film Losmen Melati, Penginapan Terkutuk yang Membuat Tamu Tak Bisa Keluar Lagi
3 menit lalu -
Kemenkeu dan BPK dalam Pusaran Uang Korupsi Tukin Kementerian ESDM
17 menit lalu
Uniknya Tampilan Gaun Terbalik Karya Viktor And Rolf

ISTILAH Haute Couture tidak asing dalam industri fashion. Berawal dari bahasa Prancis, haute berarti tinggi atau elegan, sementara couture berarti menjahit. Haute couture pun sangat populer di kalangan orang-orang borjuis sebelum abad ke-20.
Haute couture sendiri, digunakan untuk menunjukkan proses merancang, membuat, dan menjual pakaian perempuan bermodel tinggi yang dibuat khusus. Namun, seiring mulai bermunculan pakaian fast fashion, keberadaan busana couture pun semakin terpinggirkan. Title couture sendiri tidak mudah didapatkan, maka hal tersebut selalu membawa hawa yang serius.
Meski demikian, pada Paris Couture Fashion Week kemarin, Viktor & Rolf menampilkan beberapa look yang membuat para penikmat fashion heran dan mengangkat alis penuh pertanyaan. Biasa dengan hawa yang serius dan tekun, fashion show ini membawa kesan topsy turvy dimana hal hal tak biasa ditampilkan di dalam runway.
Salah satu model mengenakan gaun terbalik, penglihatannya benar-benar dikaburkan oleh korset cetak 3-D terbalik dan lapisan tulle biru yang dijahit rapat. Figur lain mengenakan kreasi pastel cantik yang miring, dipegang oleh bingkai miring tepat di luar tubuh mereka, seolah-olah itu adalah hasil dari kesalahan dalam editan sebuah foto.
Entah bagaimana, mereka menjaga wajah mereka tanpa humor saat mereka melewati ruang dansa berlapis emas di Hotel Intercontinental dengan sepatu Louboutin yang berkilauan.
"It's an absurd take on the stereotype of a couture ball gown, which we translated for the 21st century, It comes from a love of glamor but like our perfume, we want it to be beautiful and we also want it to have a clever idea. We like the idea to first give the impression of, 'Ahhhhhh, it's going to be all very lovely.' And then: Oops!" Ujar Viktor Horsting dan Rolf Snoeren
Ingin tahu lebih lanjut tentang first class Lifestyle, silakan klik HighEnd-Magazine.