-
Telkomsel hadirkan layanan inklusif ramah disabilitas bagi teman tuli di GraPARI
54 menit lalu -
Bagaimana Nasib Timnas U-24 Indonesia kalau Kalah dari Korut?
54 menit lalu -
Tak Main-Main, Ini Jurus RI Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
43 menit lalu -
Joao Cancelo: Tinggalkan Man City Cukup Berisiko untuk Karier Saya
41 menit lalu -
5.611 Pelajar Antusias Mengikuti Kompetisi Atletik SAC Indonesia 2023 di Jawa Barat
29 menit lalu -
Peduli Pesantren hingga Merakyat, Ulama Banten Restui Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024
22 menit lalu -
Hasil Latihan Bebas 2 MotoGP India 2023: Marc Marquez Terhempas dari 5 Besar, Marco Bezzecchi Paling Cepat!
23 menit lalu -
5 Pemain Timnas Indonesia U-24 yang Bisa Bobol Gawang Timnas Korea Utara U-24, Nomor 1 Skill-nya Bikin Shin Tae-yong Terpesona!
39 menit lalu -
Erick Thohir: UMKM Bisa Business Matching dengan Pengusaha dari Berbagai Negara
33 menit lalu -
Gambar Misterius Picu Konspirasi Pangkalan UFO, Perang dengan Alien yang Tewaskan 60 Tentara AS
34 menit lalu -
Diskusi Bareng Siti Atikoh, Nyai & Ning Jatim akan Memudahkan Ganjar jadi RI 1
29 menit lalu -
Setelah UI dan UGM, Giliran Mahasiswa Jatim Gegap Gempita Sambut Ganjar
22 menit lalu
Usulan Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina Dinilai Hormati Peran PBB
JAKARTA - Pengamat Hubungan International Suzie Sudarman menganggap usulan perdamaian Rusia-Ukraina yang diutarakan Menhan RI Prabowo Subianto adalah solusi damai untuk menghentikan kekerasan bersenjata yang menghormati peran PBB.
Ia mengatakan forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 merupakan forum ilmiah dan bukan forum politik sehingga bisa menampung ide dan gagasan apapun termasuk yang disampaikan Prabowo.
"Pak Prabowo menjadi panelis pada pembahasan Resolving Regional Tensions dalam IISS Shangri-La Dialogue 2023 dan menawarkan proposal damai untuk Ukraina yang betul-betul menekankan agar kita segera mencari solusi untuk menghentikan kekerasan bersenjata dan melibatkan PBB dalam mencari solusi damai segera antara Rusia dan Ukraina," ujar Suzie Sudarman dalam keterangan yang diterima, Rabu (7/6/2023).
Usulan yang diajukan Prabowo di forum itu memiliki beberapa poin utama, yakni pembentukan zona demilitarisasi (demilitarized zone/DMZ) 15 km di belakang posisi pasukan masing-masing negara, diturunkannya pasukan PBB untuk mengawasi DMZ yang disetujui Ukraina-Rusia, dikerahkannya pasukan perdamaian PBB, dan diselenggarakannya referendum di wilayah sengketa.
Suzie mengatakan, dalam forum itu jabatan Prabowo sendiri di pemerintahan tidak sepenuhnya melekat karena adalah forum ilmiah. Adapun forum itu adalah kesempatan bagi Indonesia, yang sedikit banyak terdampak konflik itu tetapi tidak bisa berbuat banyak, untuk menyuarakan pesan dan ide perdamaian.
"Indonesia atau Presiden Jokowi kebetulan menjadi salah satu anggota Champions of the Global Crisis Response Group dan besar kemungkinan mendukung usulan Menhan Prabowo, di saat Indonesia jika dibandingkan dengan Turki misalnya, tidak memiliki bargaining position yang baik kecuali dengan mengimbau di forum internasional agar kalangan yang berkonflik di Ukraina segera mengakhiri penderitaan rakyat Ukraina dan krisis keuangan, pangan, dan energi," paparnya.
Ia menilai rancangan serangan balasan yang disiapkan Ukraina berpotensi mengeskalasi peperangan. Sementara Indonesia menginginkan terwujudnya perdamaian.
"Posisi Indonesia tentunya terinspirasi oleh upaya PBB di Global Crisis Response, dan berupaya agar krisis dunia tidak berkepanjangan, mengantisipasi dampaknya pada negara-negara yang kurang beruntung," ujarnya.