-
Leeds United Takluk 0-1 dari Brighton & Hove Albion
40 menit lalu -
360 Penyelam Berjibaku dalam Pencarian Sriwijaya Air
58 menit lalu -
Pakar: Komjen Listyo Harus Berkomitmen Berantas Korupsi
41 menit lalu -
Bola Ganjil: Salah Identitas Bikin Kecewa
38 menit lalu -
Komjen Listyo Sigit Dapat Dukungan dari Gubernur dan Ulama Banten
45 menit lalu -
Pengamat: Merteri KP Harus Berani Tampilkan Terobosan
42 menit lalu -
Kenangan Habib Rizieq Dijewer oleh Sang Guru Habib Ali Assegaf
47 menit lalu -
Depo Bangunan Gelar Penarikan Undian Berhadiah 10 Miliar 2020
33 menit lalu -
Sudah Dimulai, Dapatkan Link Live Streaming Fulham vs Chelsea di Liga Inggris
37 menit lalu -
Greysia/Apriyani Emosional Usai Melangkah ke Final Thailand Open 2021
52 menit lalu -
Di Daerah Ini Harga Bensin per Liter Rp30 Ribu, Mi Instan Rp10 Ribu
21 menit lalu -
Longsor di Tanah Laut Kalsel, 5 Orang Tewas Tertimbun
50 menit lalu
Utang Pemerintah Bengkak Rp1.121 Triliun Jadi Rp5.877 Triliun

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat hingga akhir Oktober 2020, posisi utang pemerintah berada dikisaran Rp5.877,71 triliun atau naik Rp120,84 triliun dari Rp5.756,87 triliun pada posisi September 2020. Angka ini juga naik Rp1.121,58 triliun dari Oktober 2019 sebesar Rp4.756,13 triliun.
Adapun, utang pemerintah ini masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 85,56% dan pinjaman sebesar 14,44%.
Baca Juga: Sri Mulyani Tarik Utang Rp958,6 Triliun hingga Oktober 2020
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pengelolaan utang pemerintah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan berdasarkan pada kebijakan umum pembiayaan utang. Salah satunya dengan mengoptimalkan potensi pendanaan utang dari sumber dalam negeri dan sumber luar negeri sebagai pelengkap.
"Pemerintah juga berkomitmen untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan," ujar Menkeu di Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga: Utang Dikritik, Sri Mulyani: Masyarakat Perlu Tahu Kadang Dapat Info Tak Sesuai
Secara rinci, utang dari SBN tercatat Rp5.028,86 triliun yang terdiri dari SBN domestik Rp3.782,69 triliun dan valas Rp1.246,16 triliun.
Sedangkan utang melalui pinjaman tercatat Rp848,85 triliun. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp11,08 triliun dan pinjaman luar negeri Rp837,77 triliun.