-
Mesut Ozil Selangkah Lagi Hengkang dari Arsenal
34 menit lalu -
Billy Mambrasar Terus Mengampanyekan Program Vaksinasi Covid-19
55 menit lalu -
'Kapolri Harus Punya Kedekatan Emosional dengan Presiden'
38 menit lalu -
Leeds United Takluk 0-1 dari Brighton & Hove Albion
12 menit lalu -
Catatan dan Harapan ICMI di 2021
50 menit lalu -
Hujan Deras, Basarnas Hentikan Pencarian 1 Orang Korban Longsor di Manado
44 menit lalu -
Imbang Lawan Mainz 05, Borussia Dortmund Gagal Dekati Puncak Klasemen
41 menit lalu -
Link Live Streaming Liga Inggris Fulham Vs Chelsea
35 menit lalu -
360 Penyelam Berjibaku dalam Pencarian Sriwijaya Air
30 menit lalu -
DPD Dukung Upaya Menyeimbangkan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia
51 menit lalu -
Pakar: Komjen Listyo Harus Berkomitmen Berantas Korupsi
13 menit lalu -
Malaysia Benar-Benar Kebobolan, COVID-19 Tak Pernah Seganas Ini
41 menit lalu
Vaksin Pfizer Bikin Harga Minyak Melonjak

NEW YORK - Harga minyak terus naik meski terjadi penurunan permintaan karena meningkatnya kasus virus corona. Patokan minyak global, Brent pun sempat menyentuh level tertinggi lebih dari dua bulan di atas USD45 per barel.
Pada perdagangan tersebut, Brent ditutup naik 19 sen atau 0,4% menjadi USD43,80 per barel, setelah sebelumnya menyentuh USD45,30. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 9 sen menjadi USD41,45.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak 8,5% Berkat Uji Coba Vaksin Covid-19
Harga Brent dan WTI pun tercatat naik sekitar 11% pada minggu ini setelah mendapat kabar positif dari data uji coba vaksin Covid yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech menunjukkan 90% efektif menangani virus corona.
"Harapan bahwa vaksin dapat memulihkan permintaan bahan bakar transportasi sangat penting untuk minyak," ujar Direktur Energi Mizuho di New York, Bob Yawger, dilansir dari Reuters, Kamis (12/11/2020).
Baca Juga: Harga Minyak Jatuh Akibat Turunnya Permintaan 1,5 Juta Barel/Hari
Pembatasan yang diperbarui di Eropa dan Amerika Serikat untuk memerangi virus corona telah memperlambat pemulihan permintaan bahan bakar, mengimbangi rebound di negara-negara Asia di mana konsumsi hampir kembali ke tingkat sebelum Covid
Stok minyak mentah AS pekan lalu turun 5,1 juta barel menjadi sekitar 482 juta barel, data kelompok industri dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 913.000 barel dalam jajak pendapat analis Reuters.