-
Sumbang 1 Gol, Cristiano Ronaldo Catatkan Rekor Spesial
37 menit lalu -
Setelah 9 Tahun, Serse Cosmi Melepas Rindu dengan Serie A
38 menit lalu -
Daftar Top Skor Liga Italia: Pelan-Pelan Cristiano Ronaldo Jauhi Lukaku
21 menit lalu -
Sepak Terjang Ferry Elas, Anggota KKB Pimpinan Joni Botak yang Ditembak Mati
54 menit lalu -
Juventus vs Spezia, Pergantian Pemain Jadi Kunci Kemenangan
12 menit lalu -
Kelompok Tani Mekar Jaya Memproduksi Kompos, Omzet Rp22,8 Miiar per Tahun
59 menit lalu -
Meski Telat Panas, Man City Sukses Gulung Wolverhampton 4-1
58 menit lalu -
Panglima TNI: Satgas TNI Konga Mampu Laksanakan Mandat PBB dengan Baik
34 menit lalu -
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku, Tak Berpotensi Tsunami
48 menit lalu -
Gubernur Riau Beri Santunan untuk Keluarga Kopda Anumerta Dedi Irawan
52 menit lalu -
Ada 159 Kasus Korupsi di Kementerian BUMN, 53 Pejabat Terlibat
26 menit lalu -
Dramatis, Matic Selamatkan Muka MU Saat Kalahkan Crystal Palace
47 menit lalu
Viral, Wedus Gembel Letusan Gunung Merapi Mirip Wajah Orang

JAKARTA - Gunung Merapi meletus besar pada Rabu (27/1/2021) siang. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, sejak dini hari hingga siang tadi ada 36 kali luncuran awan panas.
Di tengah letusan Gunung Merapi, beredar di media sosial sejumlah foto saat Gunung Merapi muntahkan awan panas atau biasa disebut Wedus Gembel. Salah satunya ada yang menjadi sorotan, karena gumpalan asap disebut-sebut menyerupai wajah orang.
Dari foto yang dilihat Okezone, asap hitam menggumpal pekat dari atas Puncak Merapi. Asap tersebut meluncur ke atas dan kian menggumpal sehingga disebut menyerupai wajah orang.
Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Ganjar: Ini Bukan Kali Pertama, Masyarakat Sudah Siap
Sebelumnya, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, pada hari ini, Rabu 27 Januari sejak pukul 00.00-14.00 WIB, Gunung Merapi telah meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3000 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 mm dan durasi 83-197 detik.
Akibat dari kejadian awan panas guguran tersebut, sejumlah lokasi melaporkan hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal, seperti di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dan beberapa lokasi di Klaten.
"Hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian awan panas guguran. Untuk itu, masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti dengan menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air," ungkap Hanik.
Hanik menambahkan, jarak luncur awan panas akibat Gunung Merapi meletus masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, yaitu sejauh 5 km dari Puncak Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dab Putih. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut.
Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Berikut Daerah yang Diguyur Hujan Abu
Selain itu, terkait dengan masih musim penghujan, Hanik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.Terkait dengan potensi bahaya saat ini, Hanik menyatakan bahwa "potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km dari puncak.Sedangkan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 km dari puncak".