-
Real Madrid Keluarkan Pernyataan Resmi Soal Pembayaran Achraf Hakimi
54 menit lalu -
Warga Sulut, Tolong Perhatikan Peringatan Dini dari BMKG Ini
57 menit lalu -
Benarkah Kondom Mengganggu Kenikmatan Bercinta?
56 menit lalu -
Indonesia Amankan 1 Tiket Cabor Menembak Olimpiade Tokyo, Perbakin Bidik Slot Lebih Banyak
45 menit lalu -
Pupus Sudah Kesempatan Indonesia Rebut Juara di Toyota Thailand Open 2021
38 menit lalu -
Media Asing Klaim Asnawi Mangkualam Ikuti Duo Vietnam Berkarier di Korsel
36 menit lalu -
Jangan Sampai Pasrah, Kolaborasi Spesial Hanin Dhiya dan Sabyan
45 menit lalu -
Ketua MPR Minta Wawasan Kebangsaan Masuk Materi Pembelajaran di Sekolah Balap
53 menit lalu -
Terdampak Gempa, 46 Bangunan Sekolah di Majene Rusak Parah
39 menit lalu -
BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Bukan Satu-Satunya Penyebab Banjir di Kalsel
51 menit lalu -
YLKI: Digitalisasi SPBU Pertamina Bikin Layanan BBM Lebih Baik
45 menit lalu -
Ladeni Liverpool, Solskjaer Tegaskan MU Turunkan Skuat Terbaik
45 menit lalu
Waduh, Tahun Ini Jumlah Hoaks Meroket!

Di tengah banjir informasi, Indonesia masih perlu berjuang melawan informasi keliru seperti hoaks. Apalagi, di tengah peningkatan pengguna media sosial, total hoaks pun ikut meningkat.
Misalnya, di tengah pandemi COVID-19, Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) mencatatkan lonjakan jumlah hoaks menjadi 2.024 per November 2020. Bukan cuma soal pandemi, hoaks itu juga berkaitan dengan pilkada dan Omnibus Law.
"Berdasarkan catatan kami, 2.024 hoaks itu tersebar di sejumlahplatform, terbanyak di Facebook, lalu Twitter, dan WhatsApp," kata Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko, Jumat (20/11/2020).
Baca Juga: Belum Menjabat, Mayoritas Perusahaan di China Sudah Lebih Percaya Joe Biden Dibanding Trump?
Baca Juga: Boruto 52: Spoiler dan Rekomendasi Situs Baca Komik Online
Jumlah itu hampir bertambah 2 kali lipat daripada total hoaks pada 2019 yang mencapai 1.200 hoaks, menurut data Mafindo.
Menanggapi adanya peredaran hoaks diplatform WhatsApp, Direktur Komunikasi WhatsApp APAC, Sravanthi Dev berujar, "kami berkomitmen memberantas isu disinformasi. Karena itu, kami terus memperbarui produk untuk berkontribusi menghadapi tantangan ini."
Langkah WhatsApp memerangi hoaks, antara lain: kampanye Hempaskan Hoaks Semudah ABC: Jari Pintar untuk Negeri; mengimbau masyarakat menerapkan tiga langkah, yaitu: (1) amati konten; (2) baca sampai habis, dan; (3) periksa asal informasi.
Selain itu, WhatsApp juga menggandeng Mafindo danInternational Fact Checking Network untuk merilis ruang obrolan berbasisbot.
Penulis/Editor: Tanayastri Dini Isna
Foto: Mohammad Ayudha