-
Legislator: Pengendalian Covid Kunci Pulihkan Perekonomian
57 menit lalu -
Link Live Streaming Liga Inggris Malam Ini: Manchester United Vs Sheffield United
33 menit lalu -
Benteng Tangguh Greysia/Apriyani Bikin Wakil Korsel Frustrasi
46 menit lalu -
D Ditembak Polisi di Kepala, Tewas, Mapolsek Sungai Pagu Diserang Warga
29 menit lalu -
Burnley Petik Kemenangan Dramatis atas Aston Villa
25 menit lalu -
Bantai Valencia, Sevilla Lolos ke Perempatfinal Copa del Rey 2020-2021
23 menit lalu -
Kapolri Listyo Sigit Baru Dilantik, Sudah Ada Diskriminasi
59 menit lalu -
Mengaku Menantu Eks Pejabat Polri, Pasutri Tipu Pengusaha Rp39 Miliar
37 menit lalu -
Dua Pelaku Begal Sepeda di Tambora Jakbar Dibekuk
57 menit lalu -
KPK Bongkar Fakta Baru, Duit Suap Edhy Prabowo Buat Beli Miras
39 menit lalu -
Akun WhatsApp Diretas, Haruskah Ganti Nomor?
10 menit lalu -
Asep Bocor & Tatang, Penjambret Ponsel Pesepeda Diringkus Polisi
51 menit lalu
WHO: Kematian Akibat Malaria Akan Lewati Covid-19 di Sub-Sahara Afrika

LONDON - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (30/11/2020) memperingatkan bahwa kematian akibat penyakit malaria di wilayah sub-Sahara Afrika bisa melebihi korban meninggal akibat Covid-19. Hal ini disebabkan karena gangguan terhadap layanan penanganan malaria, sebagai dampak pandemi virus corona.
Menurut laporan malaria terbaru WHO, lebih dari 409.000 orang di seluruh dunia, sebagian besar anak-anak di bagian termiskin Afrika, meninggal akibat penyakit tersebut pada 2019. Pandemi Covid-19 hampir dipastikan meningkatkan angka kematian itu pada 2020.
BACA JUGA: Presiden Trump Pertahankan soal Penggunaan Obat Malaria
"Perkiraan kami bergantung pada tingkat gangguan layanan (karena Covid-19)... mungkin ada kematian ekses akibat malaria antara 20.000 dan 100.000 di sub-Sahara Afrika, kebanyakan terjadi pada anak-anak," kata direktur program malaria WHO Pedro Alsonso sebagaimana dilansir Reuters.
"Kemungkinan besar kematian akibat malaria lebih besar daripada kematian langsung akibat Covid."
Laporan WHO menemukan ada 229 juta kasus malaria secara global pada 2019, dan mengatakan bahwa meskipun ada tantangan pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya, banyak negara di seluruh dunia telah berjuang keras dan bertahan melawan penyakit tersebut.
"Keberhasilan jangka panjang dalam mencapai dunia bebas malaria dalam satu generasi masih jauh dari pasti," katanya. Meski begitu, beberapa negara Afrika yang paling parah terkena malaria telah berjuang untuk membuat kemajuan yang signifikan sejak 2016.
BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Mikroba untuk Kendalikan Malaria
Karena penularan malaria yang terus-menerus melalui nyamuk di banyak bagian dunia, separuh populasi global berisiko tertular penyakit, yang masih membunuh seorang anak setiap dua menit tersebut.