-
Sampah Plastik Juga Tanggung Jawab Produsen, Bukan Semata Konsumen
55 menit lalu -
Jelang Final Liga Champions 2021-2022, Sadio Mane Disebut Selangkah Lagi Gabung Bayern Munich, Ini Respons Jurgen Klopp
45 menit lalu -
Trent Alexander-Arnold Siap Hadapi Vinicius di Final Liga Champions
45 menit lalu -
Real Madrid Pede Hadapi Liverpool di Final Liga Champions 2021-2022
39 menit lalu -
Janji Keren Jurgen Klopp Jelang Final Liga Champions 2021-2022 Liverpool vs Real Madrid, Ancelotti Ketakutan?
30 menit lalu -
Kasus Korupsi Dana Pajak di Setwan DPRD Lombok Timur Terungkap, Lihat yang Diperiksa
51 menit lalu -
Hindari Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tanjung Emas, Ini Jalur Alternatifnya
41 menit lalu -
Meski Tak Bahaya bagi Manusia, Virus PMK Bisa Cemari Lingkungan
59 menit lalu -
Ganjar Menyebut Sosok Buya Syafii Maarif Sebagai Bapak Bangsa yang Hebat
48 menit lalu -
CEO Bali United Yabes Tanuri Temui Mesut Ozil
33 menit lalu -
Seorang Dokter Dilaporkan Hilang, Ternyata Lagi Asyik Indehoy di Kamar Penginapan
41 menit lalu -
Walikota Matoshinos, Portugal Akui Kualitas Arak Bali
32 menit lalu
WHO Soroti Kasus Omicron di Indonesia, DKI Jakarta Mengkhawatirkan

JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan teranyarnya soal situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Data DKI Jakarta menjadi sorotan utama.
Secara umum, laporan WHO per 19 Januari 2022 menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 Indonesia masih dalam status terkendali dengan tingkat transmisi komunitas yang rendah (CT1).
Tetapi, WHO memperingatkan Indonesia maupun negara lainnya untuk mewaspadai penyebaran Omicron yang ternyata jadi sumber utama peningkatan kasus di banyak negara.
Baca Juga: Penularan Omicron Cepat, Epidemiolog Minta Masyarakat Jangan Abai
Sebagai antisipasi, WHO menyarankan agar meningkatkan upaya pengawasan dan pengujian, percepatan vaksinasi khususnya bagi kelompok rentan, dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, termasuk membatasi perjalanan Internasional.
Lantas, seperti apa data kasus Covid-19 DKI Jakarta yang disorot WHO?
Data yang dilihat MNC Portal di laman WHO memperlihatkan kenaikan kasus sangat tajam di DKI Jakarta. Meski begitu, status bar yang terlihat berwarna hijau.
Baca Juga: Rawat 1.186 Pasien, Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Omicron Terbanyak di Asia Tenggara
Artinya, tingkat penularan virus di masyarakat rendah (CT1) dalam seminggu terakhir, terhitung sejak 10 hingga 16 Januari 2022.
"Berdasarkan pedoman sementara WHO, grafik ini berarti risiko infeksi Covid-19 rendah untuk populasi umum dan insiden kasus yang didapat secara lokal dan tersebar luas, terdeteksi dalam 14 hari terakhir," terang WHO.
Kasus kematian pun tercatat rendah (CT1) dengan kurang dari 1 kasus kematian per 100.000 populasi. Bali menjadi provinsi dengan kasus kematian tertinggi berdasar data 10-16 Januari 2022.