-
Polarisi Masyarakat Bisa Dicegah Jika Prabowo Jadi Wakil Jokowi di Pilpres 2024
37 menit lalu -
Tatap IBL 2022, Prawira Bandung Lakukan Psikotes Pemain
55 menit lalu -
Pria Paruh Baya Tewas Akibat Terserempet Kereta di Cengkareng
38 menit lalu -
Brian Akhirnya Buka Suara Soal Keluar dari Sheila On 7, Ternyata
33 menit lalu -
Gong Oh-kyun Tiru Pola Shin Tae-yong di Timnas U-23 Vietnam
50 menit lalu -
Potensi Pasar Ekspor, RI-Tunisia Sepakati Perundingan Perdagangan
41 menit lalu -
Serba-Serbi Aspri Hotman Paris, Nomor 4 Sering Bikin Penasaran
20 menit lalu -
Alissa Wahid & Gusdurian Izin ke Warga Muhammadiyah Lakukan Tahlil Doakan Buya Syafii Maarif
45 menit lalu -
Sosok Emmeril Khan Mumtadz di Mata Teman-temanya
35 menit lalu -
Ahmad Dhani Tiba-Tiba Minta Maaf Saat Tampil di Panggung Java Jazz 2022, Ada Apa?
30 menit lalu -
Ayo, Bakat-Bakat Muda, Mendaftar jadi Bagian PSS Sleman
23 menit lalu -
KAI Commuter Evaluasi Penerapan Perubahan Operasional KRL
19 menit lalu
Wiku: Cegah Penularan Covid 19, Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menekankan bahwa menunda perjalanan ke luar negeri menjadi salah satu kunci mencegah meluasnya penularan Covid-19. "Perlu saya tekankan, salah satu peran kunci masyarakat dalam mencegah meluasnya penularan adalah dengan menunda perjalanan ke luar negeri yang tidak mendesak," ujar Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Ia menegaskan masyarakat yang terpaksa melakukan perjalanan ke luar negeri wajib melakukan karantina terpusat saat kembali ke Indonesia. "Ingat, memberi ruang bagi virus untuk menular sama dengan memberi kesempatan bagi virus untuk bermutasi menjadi varian baru," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa memberi celah untuk penularan semakin meluas sama dengan menempatkan kelompok rentan dalam risiko yang lebih tinggi. Dalam kesempatan itu, Wiku juga menyampaikan, dari kepulangan jamaah umrah perdana pada 17 Januari 2022, sebanyak 20 persen kasus positif berhasil terdeteksi dari total jamaah.
"Terlepas dari apapun varian yang saat ini masuk ke Indonesia pada prinsipnya penularan sekecil apapun harus segera dikendalikan agar tidak semakin meluas dan menimbulkan lonjakan kasus," katanya.
Menurutnya, mencegah meningkatnya kasus positif dari pelaku perjalanan luar negeri, penting dilakukan. Ini bertujuan untuk terus meningkatkan kapasitas deteksi pada pintu masuk kedatangan serta pengaturan keberangkatan jamaah umrah di tengah keterbatasan kapasitas karantina dalam menampung keseluruhan pelaku perjalanan luar negeri.
Ia menambahkan sudah menjadi tugas bersama untuk mencegah meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia.
"Terlebih kita akan menyambut beberapa periode hari raya, seperti Imlek dan Bulan Ramadan dalam dua hingga tiga bulan ke depan," ujarnya.
Ia mengatakan antisipasi kenaikan kasus sejak dini menjadi kunci pencegahan penularan secara optimal. "Berbagai upaya untuk menekan semaksimal mungkin kenaikan kasus baik dari transmisi lokal maupun pelaku perjalanan luar negeri adalah untuk mencegah meluasnya transmisi lokal," ujarnya.
Ia menambahkan masyarakat juga tetap diimbau untuk tetap mempertahankan kedisiplinan protokol kesehatan, mematuhi aturan yang berlaku seperti penggunaan aplikasi PeduliLindungi serta memenuhi syarat tes untuk beraktivitas dan melakukan perjalanan. "Prinsip produktif aman Covid-19 perlu untuk diterapkan di setiap kegiatan sehari-hari," kata Wiku.
Berita Terkait
- Masker dan Vaksin, Dua Sejoli Hadapi Pandemi Covid-19
- Kapolri Pastikan Prokes dan Karantina di PLBN Entikong
- Tip Jaga Anak Agar Aman Berinternet Saat Pandemi
- Prevalensi Perokok Pasif di Indonesia Sangat Tinggi 78,4 Persen
- 2021, Kemenhub Terima 980 Orang CPNS Teknis Bidang Transportasi