-
110.000 Dosis Vaksin PMK Tiba di Bali
40 menit lalu -
Piala AFF U-19 2022: Keluhkan Lapangan Latihan, Pelatih Malaysia Bilang Begini
52 menit lalu -
Info Cuaca Semarang Raya Hari Ini, 6 Juli 2022: Pagi-Siang Cerah Berawan, Sore-Malam Hujan Ringan
35 menit lalu -
Angin Kencang, 7 Rumah di Bener Meriah Aceh Rusak
36 menit lalu -
Mau ke Solo? Simak Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini 6 Juli 2022
34 menit lalu -
4 Kasus Pembunuhan Sadis terhadap Balita, Ini Daftarnya
57 menit lalu -
Franck Kessie Ungkap Alasan Terima Tawaran Barcelona
51 menit lalu -
6 Gerai SIM Keliling Hadir di Bali Hari Ini: Catat Lokasi & Jadwalnya Semeton
36 menit lalu -
Badung Siapkan 40 Atlet Rugby Porprov
39 menit lalu -
Gubernur Riau Surati Jokowi, Minta Ekspor CPO Diperluas
35 menit lalu -
Timnas Cricket Putri U-19 Lolos Kejuaraan Dunia
51 menit lalu -
Kekuatan Angkat Besi Merata di Porprov
52 menit lalu
Work From Anywhere, Ini Tanggapan Sejumlah ASN

JAKARTA -- Pemerintah berencana menerapkan skema kerja Work From Anywhere (WFA) atau kerja dari mana saja bagi para aparatur sipil negara (ASN). Meski memberikan keleluasaan dalam bekerja, ternyata tak semua ASN menyambut baik wacana tersebut.
Wilona Kaulika, seorang ASN di lingkup Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, misalnya, berpendapat skema WFA akan membuat dirinya kurang efisien dalam menuntaskan pekerjaan. Sebab, dirinya tak akan fokus bekerja sebagaimana halnya di kantor.
"Misalnya kerja dari rumah. Fokus bekerja akan terbelah dengan urusan lain seperti mengurus anak dan mengurus rumah," kata perempuan berusia 27 tahun itu kepada Republika.co.id, Senin (16/5/2022).
Bekerja dari kafe ataupun working space, baginya juga tidak efisien. "Soalnya konsentrasi pecah karena ada orang lain. Kadang fasilitasnya juga tidak lengkap seperti kantor," ujarnya.
Selain itu, Wilona juga menyebut bekerja sendirian dari rumah ataupun dari tempat lain bisa membuat stres. Lain halnya dengan di kantor, dimana ASN bisa bertemu dan bercerita soal pekerjaan dengan koleganya.
ASN lainnya, Putri Noor Jehan yang bekerja di sebuah kementerian, menyambut positif wacana kerja dari mana saja ini. Menurutnya, skema WFA akan membuat proses kerja lebih efektif sehingga bisa hemat waktu.
"Saya setuju dengan WFA. Yang penting kan output kerjanya bisa tercapai. Apalagi sejak ada Zoom, kerja juga efektif banget, jadi hemat waktu," kata perempuan 25 tahun itu.
Putri pun berencana untuk bekerja dari kampung halamannya saja di Sumatra Barat, apabila skema WFA benar-benar diterapkan. Pendapat serupa dengan Putri diutarakan oleh seorang ASN lainnya yang juga bekerja di salah satu kementerian.
Pria 28 tahun yang enggan disebutkan namanya ini mengaku setuju saja dengan skema WFA lantaran pemerintah sudah mempersiapkan sistem yang serba digital. "Skema WFA bisa membuat proses kerja lebih efektif dan efisien," ujarnya.
Kendati demikian, kata dia, bukan berarti bekerja di kantor dihapuskan sama sekali. Menurutnya, tetap harus ada ASN yang bekerja dari kantor, terutama yang bidang kerjanya terkait layanan masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN), Satya Pratama mengatakan pihaknya sedang mengkaji penerapan skema WFA. WFA adalah skema kerja yang memperbolehkan ASN bekerja secara fleksibel dari mana saja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
"Tujuannya ialah meningkatkan kinerja dan kepuasan ASN dalam bekerja, sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi birokrasi pemerintahan," ujar Satya.
"Kemungkinan akan diterapkan bagi ASN yang tugasnya bersifat administratif. Kalau yang bersinggungan langsung dan yang membutuhkan kehadiran fisik tetap masuk kantor," ujarnya.
Satya menambahkan, wacana WFA ini muncul karena berjalan baiknya skema Work From Office (WFO) diselingi Work From Home (WFH) pada masa pandemi dalam dua tahun terakhir ini. "Memperhatikan pengalaman tersebut, muncullah wacana WFA. Tapi, tetap butuh kajian mendalam untuk diterapkan," ucapnya.
- Wabup: Jumlah UMKM di Sleman Meningkat Selama Pandemi
- Tren Kasus Covid-19 Harian Rendah, Indonesia Masuk Transisi Endemi?
- Jokowi Usulkan ASEAN-AS Perkuat Kerja Sama di Bidang Kesehatan
- Presiden Guinea-Bissau Bubarkan Parlemen
- Waketum: Ridwan Kamil Masuk Radar PAN Untuk Pilpres