-
KPU Batam Data Logistik Tambahan
24 minutes ago -
Desa Ini tak Punya Nama Jalan
1 hour ago -
Kecelakaan Massal di Arena Dyatona 500
1 hour ago -
Tata Ulang Kawasan Jembatan Barelang
1 hour ago -
Bom Purwana: India Khawatir Kashmir
2 hours ago -
Saya "Semi-WNA"
2 hours ago -
93 Guru, Bertanya pada Walikota Batam, Dimana NIP Mereka
2 hours ago -
Piala FA: Ini Proses Gol Manchester United
5 hours ago -
Dilaporkan ke Bawaslu Singgung Harta Prabowo, Jokowi: "Hahaha, Debat Kok Dilapor..."
6 hours ago -
Ngeri, Satu Keluarga Dibacok Tetangga, Ibu Hamil 7 Bulan Ikut Jadi Korban
7 hours ago -
Polri Pastikan Ledakan di Senayan Berasal dari Petasan: Asapnya Putih
7 hours ago -
Usai Debat Capres ke 2, Swing Voters Dinilai Cenderung Pilih Jokowi
7 hours ago
Mesin Otomatis Penjual Snack Serangga Laris Manis di Kumamoto

KUMAMOTO - Mesin penjual otomatis yang ditemukan di berbagai tempat biasanya menjual kudapan seperti biskuit, roti, kudapan atau minuman ringan, tetapi beberapa mesin penjual otomatis yang ditemukan di Prefektur Kumamoto, Jepang menjual penganan yang tidak biasa: serangga. Berbagai jenis serangga termasuk jangkrik, kumbang badak bahkan laba-laba tarantula bisa dibeli sebagai kudapan atau makanan ringan melalui mesin penjual otomatis tersebut.
Produk-produk serangga yang bisa dibeli dari mesin penjual otomatis yang berada di Distrik Chuo, Kumamoto itu seringkali habis terjual di tengah ketertarikan warga memakan serangga guna mengatasi kekurangan makanan.
Sekira 10 jenis seranggan tersedia di mesin penjual otomatis tersebut. Protein Bar dari Jangkrik yang dijual dengan harga 700 yen (sekira Rp91 ribu) adalah produk termurah, sementara Jangkrik Asin yang dijual seharga 1.300 yen (sekira Rp169 ribu) adalah produk yang terlaris.
Mesin penjual otomatis itu dipasang oleh Tomoda Toshiyuki, pria 34 tahun pemilik toko spesialis balon, Discover Baloon. Penasaran dengan serangga yang dapat dimakan, dia menyiapkan mesin untuk melihat apakah warga Jepang akan menerima dengan baik ide untuk mengonsumsi serangga.
Tomoda menjadi tertarik memakan serangga ketika dia membahas isu kekurangan makanan dan masalah lingkungan dengan teman-temannya. Dia mulai menjual makanan ringan dari serangga itu di mesin penjual otomatisnya mulai November lalu.
Dalam sebulan setelah dioperasikan, sekira 500 makanan ringan berhasil dijual melalui mesin tersebut, dengan penghasilan sebesar sekira 500 ribu yen. Demikian diwartakan Japan Times, Rabu (16/1/2019).
Tomoda mengatakan, jangkrik memiliki rasa seperti udang atau hewan crustacea lainnya saat dikonsumsi.
"Jangkrik cocok dengan mayones dan bubuk lada ichimi-togarashi," katanya. "Saya berharap mesin ini akan memberi orang kesempatan untuk meninjau kembali pentingnya makanan pada saat-saat yang membuat orang tergila-gila pada makanan ini," ujarnya.