-
Fadli Zon Prihatin dengan Ancaman Kriminalisasi Terhadap Rocky Gerung
11 jam lalu -
PT Piaggio Indonesia Perluas Jaringan di Surabaya Timur
12 jam lalu -
Jesica Fitriana Raih 2nd Runner Up Miss Supranational 2019, Bagaimana Perjalanannya?
13 jam lalu -
Gadis Taiwan Turun Berat Badan 15 Kilogram Berkat Diet McDonalds, Apakah Itu?
21 jam lalu -
Prediksi Manchester City vs Manchester United
23 jam lalu -
Angkie Yudistia: Indonesia Punya Perhatian Besar pada Isu Disabilitas Perempuan
22 jam lalu -
Tol Tetangga Ibu Kota Ini Sempat Mangkrak 10 Tahun
22 jam lalu -
Daytona Kenalkan Knalpot Baru Harga di Bawah Rp1. Juta
8 jam lalu -
Cerita Akhir Pekan: Di Balik Penyelenggaraan Program Bimbingan Perkawinan
14 jam lalu -
Respons Menteri BUMN Terkait Wacana Pihak Swasta Berbisnis Avtur
22 jam lalu -
Ledakan Gas di Apartemen Slovakia, 5 Tewas
19 jam lalu -
Riot Games Buat Inisiatif Baru, Perluas Dunia League of Legends
7 jam lalu
DPR Akan Bahas Aksi 21-22 Mei dengan Kapolri

Jakarta - Komisi III DPR akan menggelar rapat dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada 19 Juni mendatang. Wakil Ketua Komisi III DPR Erma Ranik mengatakan, dalam rapat itu pihaknya akan menanyakan insiden kerusuhan 21-22 Mei 2019. Termasuk menanyakan isu penggunaan peluru tajam.
"Saya tidak ingin berandai-andai tapi kita tanggal 19 (Juni) pasti akan ada rapat dengan Kapolri, kami akan menanyakan secara detil soal itu," kata Erma di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Erma juga belum dapat memastikan mengenai pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) insiden kerusuhan 21-22 Mei. Kepastian mengenai usulan tersebut akan bisa didapat usai Komisi III mendengarkan penjelasan Kapolri.
"Nanti setelah kita mendapatkan penjelasan, nanti kalau menurut saya kurang fair rasanya kalau kita tidak mendengar penjelasan dari Kapolri. Karena ini bagian dari sistem pengamanan Pileg dan Pilpres serentak ya," ujarnya.
Dia menambahkan, keputusan rapat komisi nantinya merupakan hasil kesepakatan 10 fraksi.
"Komisi III secara institusi belum bisa memutuskan apapun, kami masih menunggu hasil rapat 19 nanti. Karena kan keputusan komisi adalah keputusan 10 fraksi. Keputusan yang dominan lah yang akan menjadi keputusan komisi," tandasnya. [ton]